Efesus 1:3 -5
Pdt. Romeo Mazo
Saudara -saudara, selalu saya menghimbau jemaat, bukan hanya membaca. Karena membaca itu baik, tetapi apa yang kita baca itu kita mengerti, ini 2 hal yang berbeda. Harus kita membaca, tetapi yang lebih penting apakah kita mengerti apa yang kita baca? Karena iman timbul bukan hanya membaca tetapi mengertinya. Barulah kita diteguhkan, barulah kita betul -betul mempunyai iman yang terus – menerus diteguhkan pada saat kita mengerti Firman yang kita sudah dapat ini. Sekali lagi mari kita membaca ayat yang sama, Efesus 1:3 -5, dan saya menghibau Saudara-saudara bukan hanya membaca dan kita mengusahakan kata demi kata harus kita diberikan pertolongan Tuhan untuk kita lebih memahaminya. Mari kita membaca dan jemaat membaca. Silahkan jemaat membaca ketiga ayat ini. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan -Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak -anak -Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.”
Saudara -saudara, ayat 3 mengatakan dimulai dengan 1 kata “Terpujilah Allah”. Jadinya Saudara -saudara, kehidupan orang Kristen itu tidak lepas dari selalu memuji Tuhan jadinya katakan, “Terpujilah Allah.” Kenapa Saudara – saudara memuji Allah? Karena segala berkat rohani telah Ia berikan kepada setiap kita. Tadi juga saya sangat kagum, cukup bagus apa yang dinyanyikan. Saya mau tanya yang dari Banjarmasin, apakah bisa menang kemarin daripada Pesparawi? Siapa yang menang? O, belum? Hanya bernyanyi semua begitu, tidak ada juri mengatakan ini. O, Puji Tuhan. O, hari ini juga akan diumumkan.
Jadinya Saudara -saudara, bernyanyi dan memuji Tuhan itu 2 hal yang berbeda. Yang bernyanyi belum tentu memuji Tuhan tetapi pada waktu engkau memuji Tuhan, mungkin engkau bisa bernyanyi. Karena bernyanyi itu dari mulut manusia tetapi yang namanya memuji Tuhan itu daripada jiwa yang paling dalam manusia. Karena Tuhan tidak hanya melihat apa yang engkau katakan, tetapi pujian itu berasal daripada jiwa yang sudah mengalami yang namanya keselamatan. Saudara-saudara, kalau membaca daripada Mazmur 103, Raja Daud mengatakan apa? “Terpujilah Allah dengan jiwaku.” Terpujilah dengan jiwaku. Ayat 3 mengatakan apa? “Jangan melupakan segala pengampunan dosa.” Saudara -saudara, jadinya pada waktu Rasul Paulus mengatakan “Terpujilah Allah” tidak ada orang yang mengerti betapa dia diselamatkan Tuhan, sampai dia menjadi anak Tuhan, mendapatkan anugerah Tuhan, tidak mungkin engkau tidak terus memuji Tuhan. Jadinya Rasul Paulus mengatakan “Terpujilah Allah.” Jadinya memuji Tuhan bukan dari mulut, tetapi memuji Allah daripada jiwa yang paling dalam yang sudah memahami betapa kita diselamatkan oleh Tuhan.
Jadinya Saudara -saudara, pada hari ini yang sangat-sangat harus kita pahami, kita mempersiapkan segala sesuatu daripada diri kita pada waktu kita datang berbakti kepada Tuhan. Tetapi, manusia bisa melihat apa yang di luar, Saudara. Pakaian yang bagus, segala sesuatu yang di luar manusia, baju atau yang lain. Tetapi hanya satu-satu yang memperkenankan Tuhan yang tidak bisa dilihat manusia, itu adalah hati manusia. Amin, Saudara? Kadang-kadang ada yang berbakti di ibadah, tetapi kadang-kadang pikirannya sudah kemana-mana. Itu yang namanya kehadiran fisik tetapi belum tentu Engkau berbakti, Saudara-saudara. Jadi, ya itulah yang namanya ibadah itu adalah daripada hati manusia yang paling dalam. Itu yang namanya ibadah. Belum tentu yang di dalam gereja itu berbakti kepada Tuhan. Apa yang namanya berbakti? Berbakti itu bow down, betul-betul hati yang tunduk kepada Tuhan.
Saya sebagai pendeta, Saudara-saudara, saya tidak melarang orang untuk berbakti di dalam gedung gereja. Tetapi pertanyaan saya, tidak semua yang masuk di dalam gedung gereja betul-betul berbakti. Karena berbakti itu apa yang Tuhan lihat di dalam hati kita. Amin, Saudara? Kalau hati kita tidak benar di hadapan Tuhan, walaupun engkau di dalam gedung ini, tidak mungkin engkau berbakti kepada Tuhan. Karena berbakti itu tidak ditentukan daripada tempat kita di mana kita hadir. Saudara-saudara sekarang ini di Ukraina, kemungkinan besar mereka tidak bisa ke gedung gereja karena ada perang. Tetapi hati yang berbakti kepada Tuhan, walaupun di luar gedung gereja, itu adalah hati yang berbakti kepada Tuhan. Apalagi Saudara sudah di dalam gedung gereja, hati Saudara beres di hadapan Tuhan, itulah yang dinilai Tuhan, adalah hati yang betul-betul berbakti.
Kadang-kadang ya Saudara-saudara, saya bingung juga di dalam gereja kadang-kadang ada yang berbakti kok bisa tidur ya? Harap sih pada pagi ini tidak ada yang tidur-tidur Saudara -saudara ya. Saya pernah melihat ada jemaat yang tidur di dalam gereja. Saya mengatakan, ”Yang tidur lebih baik pulang. Lebih bagus tidurnya di rumah. Untuk apa engkau datang ke gereja tetapi hanya tidur!” Saudara-saudara, kalau saya khotbah begini, “Pak Rommy kok memulai khotbah begini sudah langsung begini.” Ya memang apa, Saudara-saudara, kalau tidak begini. Supaya kita sungguh-sungguh memahami satu kesungguhan, satu keseriusan untuk berbakti kepada Tuhan. Amin, Saudara? Dan kadang-kadang juga, sekarang apalagi di zaman sekarang ini, khususnya daripada pemuda, berbakti tetapi membuka gadget-nya.
Jadinya, yang namanya ibadah harus kita memahami “terpujilah Tuhan”. Bagaimana kita memuji Tuhan? Kekudusan Dia itu. Itu tidak ada ibadah yang diterima Tuhan tanpa ada kekudusan-Nya. Betul-betulkah kita? Dikatakan dalam Alkitab, Kasihilah Allahmu dengan segenap pikiranmu, dengan segenap kekuatanmu, dengan segenap ini dan itu Saudara-saudara, itu adalah ibadah yang sejati kepada Tuhan. Dan berharap kita memahami dengan betul. Saya bilang kepada jemaat di mana saya menggembalakan, kalau misalnya ada orang baru, sikap kita daripada jemaat itu tidur, ngobrol-ngobrol, buka gadget. Orang yang pertama kali hadir, saya mau tanya, mau balik lagi nggak kalau cara kita berbakti seperti itu? Saya tidak tahu apakah Pak Dawis seberani seperti ini berkhotbah seperti ini? Justru Saudara-saudara, ini bukan satu kekejaman kalimat-kalimat ini. Tetapi ini adalah kalimat yang mengasihi jemaat. Amin, Saudara? Harus kita memahami dengan benar. Ini bukan kekejaman, itu bukan kasar dan sebagainya. Justru pada waktu kita berkhotbah di depan mimbar ini, harus kita membawa umat Tuhan berbakti dengan sesungguhnya kepada Tuhan. Amin, Saudara? Baru itu betulbetul ibadah. Ibadah itu bukan hanya engkau ke gereja, perlu ke gereja. Tetapi pertanyaannya, betul-betul kita ada hati nggak yang berbakti kepada Tuhan?
Dan yang berikutnya Saudara-saudara, ini yang namanya doktrin predestinasi saya katakan, yang memahami dengan benar ini adalah orang yang terus-menerus mempunyai hati dan bersyukur kepada Tuhan. Karena apa? Salah satu doktrin daripada predestinasi kita tidak ada kehilangan keselamatan. Ini saya tekankan, ini bukan ide Pak Romi, bukan ide Pak Tong, bukan ide Calvin, atau Augustinus. Ini adalah Alkitab! Yang Tuhan pilih, tidak mungkin kehilangan keselamatan. Amin, Saudara? Bagaimana mungkin yang Tuhan pilih itu juga nanti dibinasakan? Tidak mungkin! Yang Dia pilih, Dia menjamin untuk kita diselamatkan selama-lamanya. Jadinya, gereja Reformed percaya keselamatan dari Tuhan dan Tuhan juga bekerja di dalam keselamatan. Dia juga menjaga, memelihara. Dan kita tidak kehilangan keselamatan selama-lamanya. Itu namanya doktrin predestinasi.
Saudara perhatikan, dengan 3 ayat, ayat 3, ayat 4, dan ayat 5, perhatikan dari kata “telah”. Saudara-saudara jangan hanya berpikir kita “akan diberkati”, tetapi kita “sudah diberkati”. Jadinya berkat ini bukan hanya kita akan diberkati, tetapi sudah diberkati. Saudara perhatikan ayat 3, daripada kata “telah”. Saudara perhatikan, kita membaca bersama-sama dan perhatikan kata “telah”. Ayat 3, Saudara membaca, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Ayat 3 mengatakan apa? “telah mengaruniakan” bukan “akan mengaruniakan”, tetapi “telah mengaruniakan”. Ayat 4, perhatikan kata “telah”. Saudara membaca ayat , “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Berarti telah memilih, bukan akan dipilih. Saudara perhatikan istilah ini ”telah” berarti sudah lewat. “Telah mengaruniakan”, sudah lewat. “Telah memilih”, sudah lewat. Perhatikan ayat ke-5, istilah ke-3, telah apa? Baca sekali lagi ayat ke-5 kata “telah”. Saudara membacanya, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.” Berarti kita telah dikaruniakan dan telah dipilih dan telah ditentukan. Bukan karena kita tiba-tiba menjadi orang Kristen, Saudara. Ini sangat jelas. Sebelum dunia dijadikan, Tuhan telah mengaruniakan, Tuhan telah memilih, dan Tuhan telah menentukan. Berarti saya ulangi, bukan tiba-tiba kita menjadi orang Kristen. Ini Tuhan sudah menentukan segala sesuatu. Karena ini sangat jelas daripada doktrin predestinasi ini. Yang Tuhan pilih, Dia sudah tentukan sebelumnya.
Jadinya Saudara-saudara, yang pertama kita memahami yang namanya doktrin predestinasi adalah Tuhan yang memilih kita sebagai orang berdosa. Pertanyaannya begini, betul-kah manusia yang mencari Tuhan? Saya mau bertanya kepada Saudara, betul-betul-kah manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa itu mencari Tuhan? Atau mencari berkat Tuhan? Betulkah mencari Tuhan atau mencari berkat Tuhan? Orang yang datang kepada Tuhan apa? Panjang umur, sehat, terus yang lain secara jasmaniah. Betulkah mereka mencari Tuhan? Jelas Alkitab mengatakan, Rasul Paulus mengatakan, “Tidak ada yang mencari Tuhan.” Kalau Alkitab mengatakan tidak ada yang mencari Tuhan, ya memang tidak ada yang mencari Tuhan. Yang dicari manusia adalah berkatnya Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri.
Sekarang Saudara-saudara membaca daripada Roma 3. Mari kita membaca Roma 3 yang dikatakan Rasul Paulus tidak ada yang mencari Dia. Roma 3:10-12, perhatikan kalimat daripada Rasul Paulus, “Tidak ada yang mencari Tuhan.” Pada hari ini sangat banyak ayat Saudara-saudara yang kita baca. Sangat banyak. Bukan banyak, sangat banyak. Karena itulah baru kita mempunyai doktrin yang benar karena doktrin yang benar harus berdasarkan pada Alkitab, bukan tafsiran daripada siapapun. Saudara-saudara membaca Roma 3:10- 12, “Seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”” Perhatikan ayat 11, Saudara membaca sekali lagi ayat 11. “Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.”
Saudara-saudara, yang namanya predestinasi itu adalah inisiatif Tuhan yang mencari manusia. Harus kita memahami dengan jelas, pada waktu manusia jatuh ke dalam dosa, manusia itu adalah terhilang bukan? Manusia itu mati adanya. Secara rohani. Secara manusia itu adalah apa? Musuh Tuhan. Mati di dalam hadirat Tuhan, yang namanya terhilang. Pertanyaannya, kalau manusia itu mati secara rohani, terhilang, musuh Tuhan, karena dia memusuhi Tuhan, bukan Tuhan yang memusuhi manusia ya, manusia yang memusuhi Tuhan. Pertanyaannya, betulkah daripada keadaan manusia seperti itu bisa mencari Tuhan? Pertanyaan yang sangat-sangat jelas. Kalau orang yang terhilang, berarti yang terhilang harus dicari. Amin, Saudara? Bagaimana mungkin yang terhilang itu bisa mencari yang tidak hilang?
Dulu Saudara-saudara ya, saya latar belakangnya daripada Pentakosta. Saya dilahirkan di keluarga Katolik, tetapi dibesarkan di dalam keluarga Kristen. Saudara-saudara, di Indonesia kalau Katolik itu juga dianggap Kristen. Ya kan? Tetapi di Filipina, Katolik itu Katolik, Kristen itu Kristen. Jadinya, pada waktu saya masih kecil saya dilahirkan di keluarga Katolik, tetapi dibesarkan di dalam keluarga Kristen karena mama pada waktu itu saya masih kelas 1 SD ada KKR, dan mama mengikuti KKR itu sampai mama menjadi Kristen. Jadinya mama membawa kami semua untuk ke gereja. Jadinya Saudara-saudara, dulunya kalau saya mendengar kesaksian seperti ini, dulu saya berpikir ini sangat rohani ya. Saya kagum-kagumi. Ada yang bersaksi begini, “Pada waktu saya menemukan Tuhan, berubahlah seluruh hidup saya. Dulunya saya ini tetapi pada waktu saya menemukan Tuhan, berubahlah seluruhnya.” Dulu, saya kagum-kagum dengan kesaksian itu, tetapi pada waktu mengerti doktrin yang benar, itu adalah tanpa sadar itu kesaksian yang kurang ajar terhadap Tuhan. Kalau manusia yang hilang, berarti manusia yang harus dicari. Amin, Saudara? Tidak mungkin yang terhilang itu mencari Tuhan. Itu sangat jelas perumpamaan mengenai domba yang hilang. Yang hilang itu domba, bukan gembalanya. Gembalanya yang mencari domba yang hilang. Tidak mungkin domba yang hilang mencari gembala yang tidak hilang itu. Itu gambaran yang jelas.
Mari kita melihat ke dalam 3 ayat. Minta tolong, ini saya minta untuk kata “mencari”, kata “memilih” dan kata “mengasihi” itu inisiatif dari Tuhan. Minta tolong Saudara perhatikan ada warna kuning, ini supaya Saudara-saudara bisa memperhatikan kalau semua ini inisiatif daripada Tuhan. Saudara membacanya. (Lukas 19:9-10) “Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Jadinya sangat jelas, mencari dan menyelamatkan yang hilang. Ini siapa Saudara-saudara? Ini adalah yang namanya Zakheus. Bedanya dengan anak muda, ini dua-dua orang kaya. Apa bedanya anak muda yang kaya dengan Zakheus? Anak muda yang kaya, dia yang datang kepada Tuhan bukan? Tetapi dia tidak ingin melepaskan kekayaan dia, bukan? Dia tidak mencari Tuhan yang sesungguhnya. Karena dia ingin, dia sudah kaya mendapatkan keselamatan. Jadinya anak muda itu keluar dengan sangat-sangat sedih karena dia sangat kaya. Jadinya dia yang cari Tuhan, tidak menemukan Tuhan. Si Zakheus yang sangat kaya, Tuhan yang datang ke rumahnya. Dan Dia mengatakan apa? “Keselamatan tiba di rumah ini.” Karena Yesus yang datang mencari yang terhilang. Saudara, apa bedanya anak muda yang kaya? Dia tidak ingin melepaskan kekayaan dia. Tetapi pada waktu si Zakheus mendapatkan keselamatan, dia rela membagikan kekayaan dia. Amin, Saudara? Karena kekayaan yang paling kaya yang dimiliki manusia adalah mengenal keselamatan di dalam Kristus. Itu kekayaan yang paling kaya. Kalau Saudara kaya duit, tetapi engkau miskin di hadapan Tuhan. Ada yang miskin secara uang, tetapi sangat kaya di mata Tuhan. Siapakah dia? Yang namanya Lazarus, bukan? Jadinya Saudara-saudara, ini perbedaannya, Tuhan yang mencari Zakheus, dia mendapatkan. Anak muda yang kaya-raya datang kepada Yesus, tidak mencari Yesus yang sesungguhnya. Dia tidak dapat apa-apa.
Yang kedua, kita lihat kata “memilih”, Yohanes pasalnya yang ke-15. Saudara perhatikan, ini adalah 15a ya. Saudara yang membacanya. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Bukan kita yang memilih, tetapi Tuhanlah yang pilih kita. Jadinya Saudara-saudara, ini sangat-sangat jelas dan kata ketiga, “bukan kita yang mengasihi Tuhan, Tuhanlah yang mengasihi kita.” 1 Yohanes, Saudara perhatikan kata “mengasihi”. Berarti Tuhan yang mencari, Tuhan yang memilih, Tuhan juga yang mengasihi. Jemaat membacanya. (1 Yoh 4:10) “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” Jadinya sangat jelas dari ketiga kata, Allah yang mencari, Allah yang memilih, Allah juga yang mengasihi. Jadinya Saudara-saudara, ini adalah inisiatif daripada Tuhan bukan daripada manusia.
Saya ulangi, kenapa keberadaan manusia adalah melawan Tuhan, mati, dan seterusnya, dia tidak mungkin mencari Tuhan. Yang pertama, doktrin predesinasi inisiatif dari Tuhan untuk memilih kita, mengasihi kita, mencari kita. Dan kedua Saudara-saudara, pengertian secara negatif daripada predestinasi adalah jangan berpikir, karena nanti dengan pengetahuan Tuhan, istilah bahasa teologisnya adalah the foreknowledge of God, dengan seluruh pengetahuan Allah, jadinya dia berpikir, nanti ada orang berpikir Tuhan melihat nanti orang itu akan apa? Memilih Tuhan jadinya Tuhan memilih dia. Saya mau tanya, Saudara-saudara di sini pasti ada toko buku, ada Pak Patra ya. Dan berharap Pak Patra yang lebih berbahagia karena dia sudah mendengar khotbah, ada toko buku lagi, berarti banyak macam bukunya. Saya mau tanya, siapa yang punya buku di sini “Lima Pokok Calvinisme”? Angkat tangan yang punya buku “Lima Pokok Calvinisme.” Ada beberapa ya. Ada beberapa tetapi masih sedikit. Saudara-saudara, untuk tambah memahami yang namanya predestinasi atau doktrin keselamatan, bacalah buku ini selain buku daripada Pak Tong.
Jadinya Saudara-saudara, ada 5 pokok Calvinisme, saya sebut saja bahasa Inggris karena orang Jogja kan bahasa Inggrisnya cukup bagus. Yang pertama, yang namanya TULIP itu adalah apa? Total depravity. Kerusakan total. Yang kedua itu adalah apa? Unconditional election. Ini saya masuk ke sini. Saya tidak membahas yang lain. Unconditional election, manusia, tanpa syarat, Dia memilih kita. Jangan berpikir, nanti Tuhan lihat di dalam pengetahuan Dia nanti Pak Abraham akan beriman kepada Dia, jadinya Dia memilih dia. Berarti ada syarat kan? Harus kita melihat tanpa kondisi, tanpa syarat, Tuhan terlebih dahulu memilih kita. Kenapa? Dia memilih kita sebelum dunia dijadikan. Amin, Saudara? Kita belum berbuat apa-apa. Apa yang dipilih kepada kita? Tuhan sudah menentukan, Tuhan sudah memilih, Tuhan sudah mengaruniakan sebelum dunia dijadikan. Jadinya manusia belum berbuat apa-apa.
Kita lihat sekarang, Roma pasalnya yang ke-9, ini adalah dibandingkan dengan Yakub dan Esau. Saudara perhatikan ayat ini, Roma 9:11- 16, jemaat membacanya. “Sebab waktu anakanak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, – supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya – dikatakan kepada Ribka: “Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,” seperti ada tertulis: “Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.” Tetapi berdasarkan apa? Karena kemurahan Tuhan. Tidak ada sesuatu dari diri kita yang berkenan di hadapan Tuhan. Jadinya itu sangat jelas, Saudara-saudara. Ini berbicara contoh teladannya apa? Perjanjian Lama kan? Pertanyaannya, apakah sudah ada doktrin predestinasi di dalam Perjanjian Lama? Sudah! Kenapa sudah? Sebelum Perjanjian Lama, sebelum dunia dijadikan, Tuhan sudah memilih kita bukan? Jadinya sebelum ada Alkitab, sebelum ada Perjanjian Lama, Tuhan sudah memilih kita. Jadinya jelas, Perjanjian Lama itu sudah menekankan yang namanya predestinasi.
Yang pertama Saudara-saudara, kita melihat dalam Perjanjian Lama adalah siapa yang dipilih Tuhan menjadi keturunan sampai orang Yahudi, sampai orang Ibrani, sampai orang Israel, itu siapa? Abraham kan. Kenapa Dia memilih Abraham? Itu kedaulatan Tuhan. Terus yang kedua, dari Abraham lahir yang namanya apa? Keturunan daripada Israel. Karena Yakub dirubah namanya menjadi Israel. Semua keturunan daripada Yakub itu namanya Israel, tetapi dari siapa? Dari Abraham. Jadinya Saudara-saudara, kita jangan berpikir begini, “Kenapa Abraham yang dipilih?” Itu adalah kedaulatan Tuhan. Dia memilih siapa yang Dia pilih, Dia bermurah hati kepada siapa yang Dia bermurah hati. Jangan nanti berpikir, “Kenapa Israel ya? Kenapa bukan Indonesia?” Kalau Saudara-saudara menjawab seperti itu, Saudara-saudara yang tidak kenal saya ya, mungkin sebagian di sini tidak kenal saya. Saya dari Filipina Saudara-saudara yang sudah 28 tahun di Indonesia, jadinya bahasa saya sudah cukup jelas. Kalau saya tidak dikenalkan saya dari Filipina, siapa yang mengira kalau saya bukan orang Indonesia? Jadinya kalau Saudara -saudara mengatakan kenapa bukan Indonesia? Jadinya saya dari Filipina saya juga bisa mengatakan, “Kenapa bukan Filipina?” Itu adalah hak Tuhan siapa yang Dia pilih.
Karena kalau yang namanya pilih, tidak semua. Amin? Itu yang namanya pilih. Kalau yang namanya semua berarti tidak perlu istilah “pilihan” itu keluar dari Alkitab. Kenapa keluar daripada pilihan? Karena memang tidak semua dipilih. Jadinya Saudara-saudara, Abraham yang dipilih, bukan yang lain. Israel yang dipilih. Ada nggak bangsa yang lain selain Israel dulu? Ada Syria bukan? Ada Lebanon. Kenapa Tuhan pilih Israel? Itu namanya kedaulatan Tuhan. Dia memilih siapa yang Dia mau pilih.
Sekarang kita lihat kenapa Israel. Sekarang tolong tampilkan Ulangan 7:6-8, jemaat membaca. Saudara perhatikan Tuhan memilih, jemaat membaca. “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh Tuhan, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya. Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu – bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? – tetapi karena Tuhan mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.” Jadinya Saudara-saudara, ini adalah gambaran daripada Perjanjian Lama, bagaimana di dalam Perjanjian Baru pasti yang namanya predestinasi itu sebelum dunia dijadikan, jadinya Perjanjian Lama pasti sinkron dengan Perjanjian Baru. Ini satu kesatuan. Jadinya saya jelaskan kepada Saudara-saudara, Israel itu secara pengertiannya ini adalah melambangkan satu gereja, amin Saudara? Yang namanya Israel. Jadinya kita sendiri ini bukan dari Israel, tetapi kita adalah menjadi Israel secara rohani.
Sekarang Saudara-saudara membaca daripada Ulangan 14:2, “sebab engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, dan engkau dipilih Tuhan untuk menjadi umat kesayanganNya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi.” Jadinya Saudara-saudara kita akan melihat nanti daripada semuanya ini Saudara-saudara, itu adalah sesuatu yang kita melihat bangsa ini adalah bangsa yang melambangkan segala yang namanya gereja. Israel itu adalah sesuatu Saudara-saudara, tidak semua yang di Israel itu adalah keturunan Israel. Jadinya siapa dia? Itu adalah umat pilihan Tuhan. Jadinya kita melihat Saudara-saudara, ini adalah yang dijelaskan oleh Rasul Petrus. Tolong tayangkan 1 Petrus 2:9-10, Saudara membacanya, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat -Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” Jadinya dikatakan di sini itu adalah sesuatu yang namanya, “kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang Rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri” dan seterus, dan seterusnya Saudara-saudara, ini adalah berbicara mengenai gereja.
Jadinya kita melihat Saudara-saudara, secara sangat jelas, itu adalah Galatia 3:26-29, perhatikan ayat 29 lebih khusus, Saudara perhatikan membaca seluruh ayat tapi lebih khusus ayat 29, jemaat membacanya, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” Perhatikan ayat 29, jadinya kita bukan keturunan Abraham secara fisik tetapi secara iman kita adalah keturunan Abraham. Saudara perhatikan ayat 29, membaca sekali lagi, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” Jadinya kita di Indonesia, di seluruh dunia, yang mempunyai iman sama bagaimana Abraham beriman, kita keturunan Abraham. Jadinya Yesus Kristus mengatakan tidak semua yang di Israel mempunyai keturunan daripada Abraham.
Ini sangat jelas Saudara-saudara, ini cukup panjang, tetapi saya mengajak kepada Saudara untuk lebih memahami apa yang dikatakan Yesus Kristus menegur dengan sangat keras orang-orang Farisi, “kamu Israel, tetapi bukan kamu sungguh-sungguh orang Israel!” Saudara membaca kalimat dari Yesus Kristus, perkataan dari Yesus Kristus, Yohanes 8:37-47, khususnya ayat 47, “”Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya: ”Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka: ”Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginankeinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepadaKu? Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.”” Dia berbicara kepada siapa? Kepada orang Israel bukan? Jadinya tidak semua yang dari Israel itu betul-betul keturunan Israel. Yang Tuhan berbicara ini adalah iman kepada Kristus. Jadinya siapa yang beriman kepada Kristus itulah yang namanya umat Israel secara rohani. Jadinya ini sangat-sangat bukan kejam, tetapi ini perkataan Yesus kepada mereka, “Betul-kah engkau keturunan Abraham? Kalau engkau keturunan Abraham pasti engkau menerima Saya, mengasihi Saya, percaya kepada Saya.” Jadinya Saudara dengan saya itu adalah umat keturunan Abraham karena iman. Amin Saudara? Kalau kita adalah umat pilihan Tuhan, itu adalah namanya keturunan Abraham di dalam iman kepada Yesus Kristus.
Dan saya akan tutup khotbah ini untuk memperlihatkan kepada setiap kita Saudara-saudara, sebelum dunia dijadikan kita dipilih Tuhan, ditentukan Tuhan di dalam Kristus. Saudara perhatikan itu, sebelum dunia dijadikan, kita sudah ditentukan di dalam Kristus. Bukan karena tiba-tiba Kristus disalibkan baru kita dipilih, sebelum dunia dijadikan kita sudah dipilih oleh Allah Bapa datang kepada Yesus Kristus. Saudara membaca daripada ayat-ayat yang kita lihat sekarang, sebelum kita memperlihatkan bagian yang terakhir mari kita membaca sekali lagi kepada teks kita, Efesus 1:3-5, dan kita tutup ayat nya yang ke-5. Sekali lagi kita membaca ketiga ayat ini, dan berharap Saudara-saudara saya melihat ada beberapa yang keluar, apakah mereka tidak senang mendengar doktrin predestinasi? Itu adalah urusan mereka dengan Tuhan. Saya khotbahkan apa yang saya harus khotbahkan, amin Saudara? Saudara senang atau tidak senang, karena Alkitab harus dikhotbahkan bukan menyenangkan manusia, amin Saudara? Kita semua dipanggil Tuhan untuk menyenangkan Tuhan, amin Saudara? Itulah ibadah yang sejati. Saya tidak tau, saya tidak menghakimi yang orang yang sudah keluar, dan berharap bukan karena mereka tidak menerima yang namanya predestinasi.
Sekali lagi Saudara membaca Efesus 1:3-5, untuk lebih memahami dan mengerti, Saudara membaca sekali lagi, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya” Saudara perhatikan ayat 5, saya membaca Saudara mengulang sekali lagi, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya” Jadinya Saudara-saudara, saya akan tanpa ada ayat di sini karena saya mengingat ada beberapa ayat, supaya kita tambah jelas. Saudara-saudara, bukan Yesus yang memilih, Allah Bapa yang memilih, yang Bapa pilih datang kepada Yesus Kristus. Yang datang kepada Yesus Kristus itu karena digerakkan oleh Roh Kudus, amin Saudara? Jadinya saya baru mengingat pada waktu saya berkhotbah, saya mengingat supaya kita tambah jelas, bukan Yesus yang memilih, Allah Bapa yang memilih di dalam Kristus. Siapa yang datang di dalam Kristus itu digerakkan oleh Roh Kudus.
Mari kita membaca, tanpa ada di sini ya, Saudara buka dari Yohanes 6, supaya kita lebih jelas Bapa yang memilih, ini karena saya pertama kali khotbah, boleh nggak saya panjang sedikit? Boleh Saudara? Karena saya sayang biasanya saya juga tidak begitu panjang berkhotbah, tetapi karena ini saya juga tidak tau ada kesempatan lagi nggak, jadinya saya sekaligus mengambil waktu supaya kita lebih mentuntaskan doktrin daripada predestinasi yang saya ingin sampaikan. Boleh ya Pendeta Dawis ya? Saya tambah sedikit lagi.
Mari Saudara-saudara membuka daripada Yohanes 6 supaya jelas Bapa yang memilih. Siapa yang dipilih Bapa pasti datang kepada Yesus Kristus. Saudara membaca ada beberapa ayat di dalam pasal 6 ini, Saudara membaca Yoh. 6:37, “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” 39, “Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.” Perhatikan Saudara-saudara, yang diberikan Bapa kepada Dia tidak ada yang hilang, amin Saudara? Tidak ada yang hilang, perhatikan kalimat itu! Diteruskan ayat 44, “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” 65, “Lalu Ia berkata: ”Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”” Jadinya perhatikan Saudara-saudara, Allah Bapa yang memilih, yang dipilih Bapa pasti datang kepada Yesus, yang datang kepada Yesus tidak mungkin ditolak Yesus. Dan yang datang kepada Yesus itu karena digerakkan oleh Roh Kudus. Jadinya keselamatan pekerjaan Allah Tritunggal. Ini sangat jelas. Jadinya jaminan ini, keselamatan harus dijamin Allah Tritunggal, amin Saudara?
Saya akan mengakhiri nanti jaminan itu, tetapi sekarang, kita kembali kepada Efesus 1:5, dan berharap Saudara-saudara dengan waktu singkat ini saya lebih memperjelas mengenai pengertian Saudara mengenai predestinasi. Kita kembali kepada Efesus 1:5, Saudara membaca ayat ke-5, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya” Jadinya Saudara-saudara kita menjadi anak Bapa karena kita percaya kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus itu bukan Bapa kita, bukan. Yesus itu adalah, kita disebut anak-anak Tuhan kan? Kalau Yesus itu Bapa kita, berarti Allah Bapa itu kakek kita bukan? Kita yang percaya kepada Yesus menjadi anak-anak-Nya, amin Saudara? Jadinya yang dipilih Bapa, datang kepada Yesus, yang datang kepada Yesus karena digerakkan oleh Roh Kudus. Dan sekarang istilah, perhatikan ayat 5 Saudara-saudara, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus” semua yang percaya kepada Yesus Kristus menjadi anak Tuhan, amin Saudara?
Yohanes 1:12 sekarang Saudara membaca. Sebelum membaca Yoh. 1:12, perhatikan kalimat ini Saudara-saudara di dalam Alkitab, semua orang ciptaan Tuhan, amin Saudara? Tetapi tidak semua orang ciptaan Tuhan adalah anak Tuhan. Saudara perhatikan kalimat ini, semua orang ciptaan Tuhan, tetapi tidak semua orang adalah anak Tuhan. Siapa yang menjadi anak Tuhan? Yang datang kepada Yesus Kristus itu menjadi anak Tuhan. Sekarang membaca Yoh. 1:12, siapa yang diberikan menjadi anak Bapa? Yang percaya kepada Yesus. Perhatikan supaya lebih jelas, Yoh. 1:11-12, karena ayat 11 berbicara kepada bangsa Israel, Saudara perhatikan kalimat itu. Yoh. 1:11 itu berbicara kepada bangsa Israel, ayat 12 berbicara kepada semua yang percaya kepada Yesus. Sekali lagi Yoh. 1:11-12, jemaat membacanya, “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” Berarti secara fisik tidak semua yang dilahirkan di Israel adalah umat Israel, amin Saudara? Kita yang bukan dari Israel kita menjadi umat-Nya karena iman kepada Yesus Kristus.
Khotbah bagian terakhir saya akan memberikan kejelasan Allah Bapa, Allah Anak memberikan jaminan, jaminan kita tidak hilang keselamatan. Jadinya sekarang satu istilah yang terakhir, siapa yang di dalam Kristus itulah yang umat pilihan. Sekarang Saudara-saudara tampilkan slide terakhir. Berarti kelahiran siapa? Kelahiran Kristus. Kematian siapa? Kematian Kristus. Kedatangan Kristus? Kedatangan Kristus. Dia dilahirkan untuk umat pilihan. Dia mati untuk umat pilihan. Dia akan datang untuk umat pilihan. Jadinya umat pilihan tidak ada kehilangan keselamatan, amin Saudara? Dan kelahiran Kristus, kematian Kristus, sampai kedatangan Kristus, Dia menjamin untuk umat pilihan-Nya.
Sekarang membaca Matius 1:21, Saudara membacanya, “Ia akan melahirkan anak lakilaki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Perhatikan Saudara, Dia menyelamatkan umat-Nya, amin Saudara? Berarti Dia tidak menyelamatkan semua orang kan? Yang Dia selamatkan adalah umat-Nya. Ada nggak yang percaya, yang tidak percaya kepada Yesus yang dilahirkan, ada nggak? Bukan ada, banyak yang tidak percaya kalau Yesus itu dilahirkan. Jadinya kelahiran Kristus hanya untuk umat pilihan. Yang dipilih Tuhan sebelum dunia dijadikan pasti percaya kepada Yesus yang dilahirkan itu.
Yang kedua, kematian, berarti yang Dia dilahirkan kepada siapa itu juga Dia mati kepada siapa, hanya untuk umat pilihan. Saudara perhatikan (Yohanes 10:11,26), ayat 11 untuk umat pilihan, ayat 26, ini yang bukan umat pilihan. Saudara membaca kematian, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”, “tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.” Saudara perhatikan Matius 1 Dia memakai “umat-Nya” kematian Dia memakai “dombaNya”. Umat-Nya adalah domba-Nya, domba-Nya adalah umat-Nya, amin Saudara? Ini adalah pengertian yang sama. Jadinya kalau Dia dilahirkan, siapa yang dipilih Bapa pasti juga itu Dia kematian Kristus itu hanya untuk umat -Nya, untuk domba-Nya.
Sekarang adalah kedatangan-Nya. Dia datang kepada siapa? Datang kepada umat-Nya. Ya orang yang bukan pilihan-Nya akan dihakimi, amin Saudara? Yang kedatangan-Nya kedua kali Dia akan bukan lagi Juruselamat tetapi sebagai hakim. Jadinya Dia lahir, mati, dan datang hanya untuk umat pilihan-Nya. Sekarang Saudara membaca Yohanes 14:1-3, “”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” Sangat kita bersyukur karena kita adalah umat pilihan, kita percaya kelahiran Dia, kita percaya kematian Dia, kita percaya kedatangan Dia hanya untuk umat pilihan.
Dan saya akan mengakhiri Allah Bapa yang memilih, Yesus Kristus yang menggenapi, dan Allah Roh Kudus yang melaksanakan. Saudara perhatikan ini kalimat yang terus menerus saya pinjam daripada penjelasan pak Tong ya, Allah Bapa yang merencanakan, Allah Anak yang menggenapi, Allah Roh Kudus yang melaksanakan. Berarti Allah Bapa, dan Allah Anak, dan Allah Roh Kudus adalah Allah Tritunggal yang menyelamatkan berarti juga Allah Tritunggal itu yang menjamin keselamatan kalau tidak hilang. Dijamin!
Sekarang Saudara-saudara membaca Efesus 1, ini Roh Kudus menjamin, kita kembali kepada Efesus, Saudara membaca Efesus 1:13 -14, perhatikan “dijamin oleh Roh Kudus” Efesus 1:13-14. Minta tolong supaya Saudara membaca ya, supaya pada waktu Saudara membaca Alkitab agar engkau lebih meneliti dan lebih mengerti, jadinya saya minta Saudara-saudara membaca dengan punya pemahaman. Efesus 1:13-14 ini adalah jaminan daripada Roh Kudus. Jemaat membacanya, “Di dalam Dia kamu juga – karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.” Roh Kudus adalah jaminan, amin Saudara? Kalau dijamin berarti kita tidak kehilangan, amin? Karena dijamin! Dan ini jaminan dari Roh Kudus, harus kita melihat jaminan daripada Allah Bapa dan Allah Anak. Allah Tritunggal yang menjamin keselamatan itu selama-lamanya.
Sekarang kita mengakhiri ayat ini, Yohanes 10:28-30, Saudara yang membacanya, “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa -Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”” Aku dan Bapa adalah satu dan Roh Kudus adalah satu, amin Saudara? Jadinya dijamin oleh Allah Bapa, dijamin oleh Allah Anak, dan dijamin oleh Allah Roh Kudus.
Dan Saudara-saudara, pada hari ini, yang mengerti predestinasi dengan sangat benar adalah selalu ada kerendahan hati. Kerendahan hati dengan apa selalu bersyukur tidak ada bagian daripada saya untuk diselamatkan daripada Tuhan. Datang dengan penuh kerendahan hati. Saya sangat-sangat kagum Saudara pasti yang di sini yang suka menyanyi, suka lagu, pasti engkau sudah pernah mendengar yang namanya Fanny Crosby. Satu kesaksian hidupnya yang sangat-sangat menyentuh hati saya, dia ditanya orang, “Ibu Fanny Crosby, engkau sangat mencintai Tuhan, sangat melayani Tuhan, kalau engkau diberikan kesempatan untuk disembuhkan Tuhan dan engkau bisa melihat, saya mau tanya, apakah engkau mau pilih melihat sekarang ini atau bagaimana?” Saudara-saudara, yang mengerti mungkin pernah engkau membaca, jawaban Fanny Crosby bukan jawaban biasa. Fanny Crosby menjawab apa? “Saya lebih suka dan lebih bersyukur selama saya di dunia ini adalah seorang buta, tetapi pada waktu saya datang ke Surga, pada waktu mata saya buka, yang saya ingin lihat yang pertama adalah Sang Juruselamat saya.” Itu luar biasa. Kalau kita orang biasa mungkin kita langsung bilang, “Saya ingin melihat” tetapi Fanny Crosby mengatakan, “Kalau mata saya buka, yang pertama saya ingin lihat adalah Sang Juruselamat saya.” Jadinya saya lebih memilih buta di dunia ini tetapi mata yang bisa melihat Tuhan.
Dan kedua Saudara-saudara, orang yang sangat-sangat mengerti doktrin predestinasi dia mempunyai iman yang teguh. Iman yang teguh apa? Karena tidak mungkin dia kehilangan keselamatan. Dia tidak meragukan keselamatan itu akan dijamin selamalamanya. Dan yang terakhir, kalau Saudara mempunyai iman yang teguh di dalam doktrin predestinasi, pasti Saudara dengan saya mempunya keberanian untuk memberitakan Injil. Amin Saudara? Karena tidak mungkin Injil itu akan gagal, karena Tuhan yang berkarya.
Jadinya Saudara-saudara, saya pada hari ini saya tidak tau ada kesempatan lagi, dan biarlah Firman Tuhan pada hari ini betul-betul kita mensyukuri, saya, kita yang tidak layak ini menerima anugerah yang paling besar itu adalah kita menjadi anak-anak-Nya. Kalau kita menjadi anak-anak-Nya, tidak mungkin kita kehilangan keselamatan. Yesus yang sudah menyelamatkan, Dia akan datang kedua kalinya untuk menghakimi, tidak mungkin yang Dia selamatkan Dia akan hakimi, amin Saudara? Yang Dia selamatkan akan dijanjikan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Dan kiranya Firman Tuhan pada hari ini walaupun agak panjang, dan kiranya memberkati kita semua.
Mari kita tundukkan kepala, siapa yang mengatakan, “Pak Romi terima kasih atas Firman yang mengingatkan dan biarlah Firman ini mendorong saya untuk saya menjadi orang Kristen yang lebih sungguh -sungguh lagi mencintai Tuhan”, siapa yang mempunyai kerinduan seperti itu mengangkat tangan. Setelah engkau mendengar Firman Tuhan ini, berjanji, “Saya lebih mencintai Tuhan, lebih sungguh -sungguh lagi”, angkat tangan. Puji Tuhan, puji Tuhan, puji Tuhan. Mari kita bangkit berdiri semua, mari kita masuk di dalam doa.
Ya Tuhan kami sungguh berterima kasih, kebenaran Firman Tuhan yang terus memperbarui kami, menguatkan apa yang kami imani. Ya Tuhan supaya betul – betul pada pagi hari ini berkat Tuhan yang begitu besar Tuhan sudah menyelamatkan kami, Tuhan sudah menguduskan kami, Tuhan sudah memperbarui kami supaya di dalam kehidupan kami hari demi hari, kami menyenangkan hati Tuhan. Itulah ibadah yang sesungguhnya. Tuhan tambah berkati pak Dawis, ibu Deasy, pak Lukman, pak Marvin, orang -orang yang melayani bersama -sama dengan para pengurus, para jemaat, Tuhan tambah berkatilah GRII Jogja supaya kami yang sudah menerima berkat, biarlah hidup kami menjadi saluran berkat buat kota ini. Terima kasih ya Tuhan segala berkat yang Engkau beri kami berdoa dan bersyukur dalam nama Tuhan kami Yesus Kristus. Amin. (HSI)
Transkrip Khotbah ini belum diperiksa oleh Pengkhotbah.