Ef. 6:10
Pdt. Dawis Waiman, M. Div.
Saudara yang dikasihi Tuhan, pada waktu kita berbicara mengenai kehidupan Kristen, kehidupan Kristen itu adalah kehidupan yang merupakan peperangan di dalam dunia ini. kalau Bapak Ibu perhatikan, dari pengajaran Paulus atau bahkan pengajaran Yesus Kristus sendiri, dan pengajaran dari rasul-rasul yang lain, Bapak Ibu akan mengerti, ketika engkau hidup seperti yang mereka ajarkan, maka engkau pasti berperang terhadap dunia ini. Ambil contoh daripada pengajaran Yesus di Khotbah di Bukit, Matius pasal yang ke-5. Begitu kita melihat Khotbah di Bukit, kita melihat apa yang dituntut daripada khotbah di bukit, kita melihat bagaimana sikap seorang Kristen seharusnya berelasi dengan orang lain, berelasi terhadap musuh, berelasi terhadap diri dan di hadapan Tuhan, berelasi terhadap standar masyarakat yang begitu rendah sekali terhadap kebenaran. Saya yakin, kita akan menjadi seorang yang berbeda dari dunia, dan kita akan menjadi seorang yang dimusuhi oleh orang dunia. Saya ketika berbicara mengenai peperangan, itu bukan berbicara mengenai kita angkat senjata, pedang dan tombak atau pistol untuk menodong orang-orang yang tidak sama dengan diri kita, tetapi kita menghadapi pengajaran-pengajaran, kita menghadapi sistem dunia yang dibaliknya ada kuasa-kuasa kegelapan yang mengatur dan mengarahkan sistem dunia tersebut. Dan itu membuat kita tidak mungkin bisa menjadi sama seperti dunia, di dalam prinsip hidup kita sebagai orang Kristen, atau nilai-nilai hidup kita sebagai orang Kristen di dalam dunia ini.
Yesus mengajarkan, ada perbedaan antara anak-anak Tuhan yang hidup di dalam Kerajaan Allah dengan orang-orang dunia. Dan secara khusus, kalau kita kembali kepada Efesus pasal yang pertama, ketiga, lalu keempat, sampai pasal yang keenam, kita bisa melihat hal yang sama yang diajarkan oleh rasul Paulus. Di dalam pasal 1, pasal yang ke-3, rasul Paulus bilang, “Inilah identitasmu.” Siapa orang Kristen? Orang yang mendapatkan kasih karunia di dalam Kristus. Orang yang mendapatkan penebusan di dalam Kristus, kematian Kristus. Orang yang direncanakan oleh Allah Bapa sejak di dalam kekekalan, untuk membawa kita ke dalam keselamatan, di dalam Kristus, untuk memiliki suatu kehidupan yang tidak bercacat dan bernoda di dalam dunia ini. Dan Allah Roh Kudus memberikan kuasa bagi diri kita untuk hidup seturut dengan apa yang menjadi kehendak Allah di dalam kehidupan kita. Itu semua adalah hal yang dikerjakan Allah Tritunggal di dalam kehidupan orang-orang percaya. Lalu, ketika kita masuk ke dalam pasal yang ke-4 sampai pasal 6, Paulus berkata, “Inilah cara hidupku sebagai orang yang memiliki identitas sebagai orang Kristen. Ada etika-etika, ada standar-standar tertentu yang kau harus terapkan dalam hidupmu sebagai orang yang percaya kepada Tuhan dan tidak bisa lagi hidup seperti orang dunia. Dan Saudara, kalau Saudara baca pasal 4-pasal 6, saya yakin Saudara akan langsung ngomong, “Nggak mungkin kita hidup seperti ini dalam dunia ini.”Ketika Saudara baca Khotbah di Bukit, mungkin Saudara akan berkata, “Nggak mungkin saya bisa hidup seperti ini dalam dunia ini.” Kenapa? Karena dunia berbeda dengan kita. Karena dunia berbeda dari tuntutan yang Tuhan tuntut dari kehidupan anak-anak Tuhan. Tetapi kita dipanggil untuk hidup seperti itu. Makanya, saya berkata, hidup Kekristenan itu adalah hidup yang ada di dalam peperangan. Dan peperangan yang dikatakan oleh Paulus di sini, itu bukan hanya berbicara mengenai peperangan melawan manusia, tetapi peperangan melawan penguasa-penguasa angkasa, pemerintah-pemerintah, sistem dari dunia ini yang dibaliknya ada iblis yang berkuasa atas mereka. Itu yang harus menjadi tujuan hidup kita. Dan kalau kita melihat bahwa dunia ini bukan sebuah peperangan, saya yakin kita sudah gagal terlebih dahulu sebelum kita maju di dalam medan peperangan.
Karena itu, Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, tadi saya bilang, kita sebagai orang Kristen harus bisa menjadi teladan, tujuannya untuk apa? Saya ingin Bapak Ibu tahu, kita adalah orang yang dipanggil untuk tujuan khusus Tuhan, untuk tinggal di dalam dunia ini, untuk menjadi saksi Tuhan, untuk menyatakan nama Tuhan kepada dunia yang tidak mengenal Tuhan, untuk bisa hidup seturut dengan standar Tuhan. Untuk apa? Supaya dunia bisa mengenal Tuhan melalui kehidupan kita yang seturut dengan standar Tuhan di dalam dunia ini. Memang saya berkata, bahwa kita bukan orang yang akan sempurna di dalam menghadapi kehidupan yang kudus atau kehidupan yang seperti dituntut oleh Tuhan Allah, tetapi saya percaya, orang Kristen tidak akan membiasakan dirinya untuk hidup terus menerus di dalam dosa. Kita akan sedih, kita akan berduka ketika kita jatuh dalam dosa, kita akan berusaha untuk menarik diri dari dosa, atau membuang dosa, atau mematikan dosa dalam hidup kita, dan kita akan berusaha belajar untuk hidup bagaimana menyenangkan Tuhan di dalam dunia ini, seperti yang Tuhan kehendaki. Saya pikir itu adalah Kristen.
Tetapi, kita belum akan bahas mengenai bagaimana saya bisa menang melawan ini dunia, melawan godaan, pencobaan, peperangan melawan penguasa-penguasa angkasa. Itu akan kita bahas berikutnya. Tetapi yang saya ingin bahas hari ini adalah setan tidak akan tinggal diam untuk menghancurkan gereja Tuhan. Makin kita rajin melayani Tuhan, makin kita berusaha tunduk kepada kehendak Tuhan dan menjalankan apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita, maka setan akan makin rajin di dalam menghancurkan atau berusaha untuk menghancurkan pekerjaan Tuhan yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita, atau pelayanan gereja kita. Dan ini membuat kita harus tahu bahwa kehidupan sebagai gereja Tuhan tidak gampang, tetapi ini juga membuat kita harus tahu bagaimana cara setan bekerja untuk menghancurkan gereja Tuhan di dalam dunia ini. Dan caranya bagaimana? Saya percaya, caranya bukan dengan cara tanya ke setan,“Strategimu bagaimana?” Ini juga lucu. Saya kadang, saya waktu pelayanan kepada guru sekolah, pembinaan waktu itu, lalu ada satu guru waktu kita lagi duduk-duduk santai istirahat, mendadak ada satu guru nyeletuk kaya gini, “Pak, saya itu pernah baca satu buku tulisan dari seorang eks-dukun. Lalu di buku itu tulisannya seperti ini: Saya dari dunia itu, saya belajar kalau ternyata setan itu punya wilayah-wilayah kekuasaan, setan itu sendiri ada ranking-ranking otoritas atas diri mereka. Dan kelihatannya bener, buku itu ngomong seperti itu, yang didasarkan pengalaman dari eks-dukun ini ketika berelasi dengan setan. Setuju enggak?” Saya bilang, “Bapak, saya setuju bahwa di dalam setan ada wilayah-wilayah yang kekuasaan mereka yang mereka tidak bisa lewati, tahu dari mana? Pada waktu Yesus mengusir orang yang kerasukan setan, Legion itu, setan bilang, “Tolong jangan usir kami keluar dari wilayah ini,” berarti ada wilayahnya. Di setan ada ranking nggak? Ada. Karena, Yesus pernah berkata, “Kalau setan mengusir setan dengan kuasa setan, pasti hancur kerajaannya,” berarti di dalam dunia setan itu ada otoritas, ada yang menjadi pemimpinnya. Tapi persoalannya adalah, Bapak lebih percaya Alkitab bicara mengenai setan itu seperti apa atau bicara mengenai apa kesaksian setan mengenai dunia mereka?”Nah orang yang tadi saya saksikan juga, dia punya satu konotasi adalah pengalaman yang menjadi suatu kebenaran berdasarkan apa? Karena setan berkata, atau arwah itu berkata bahwa memang ada arwah yang merasuki manusia. Waktu Samuel menyatakan diri melalui seorang ahli peramal, dikatakan Samuel merasuk orang itu tidak? Saya nggak pikir dia merasuki tapi peramal itu melihat Samuel muncul dari dalam tanah. Alkitab enggak pernah mengajar arwah merasuki manusia, Alkitab mengajarkan ketika orang mati, orang langsung terpisah dalam dua dunia. Satu masuk ke dalam neraka yang already but not yet, satu masuk ke dalam sorga yang already but not yet, tapi enggak ada roh yang gentayangan.
Kalau bedakan arwah dan roh, enggak ada arwah yang gentayangan, yang ada adalah roh setan yang gentayangan dalam dunia ini. Tapi orang sering kali berpikir bahwa ketika seseorang mengaku ini orang tuamu, ini nenekmu,“Oh berarti betul-betul nenek saya dan orang tua saya yang bicara.” Waktu seseorang berkata dunia setan itu seperti apa berdasarkan pengalaman yang mereka alami di dalam dunia ini, mereka berpikir itulah yang benar padahal Alkitab berkata setan itu adalah bapanya pendusta. Setan itu adalah pribadi yang bisa menyamar menjadi malaikat terang, dan setan itu adalah satu pribadi yang pintar sekali, yang hidup dan pengalamannya sudah ribuan tahun mungkin, puluhan ribuan atau kalau Saudara mau percaya jutaan tahun yang jauh lebih daripada kehidupan kita yang cuma berapa puluh tahun. Mungkin nggak kita menang melawan diri dia? Boleh nggak kita percaya kepada diri dia dan kesaksiannya? Yesus Kristus sendiri ketika mendengar setan berkata, “Engkau Anak Allah” Yesus berkata, “Diam! Keluar dari orang ini”. Saya percaya, satu sisi itu berbicara mengenai messianic secret, yang berarti bahwa Tuhan tidak ingin rencana Dia digagalkan oleh setan sebelum waktunya Dia menyatakan diri-Nya adalah Anak Allah dan tujuan Dia menjadi Mesias itu seperti apa. Tapi juga karena Tuhan tidak ingin setan memberi satu kesaksian, karena kesaksian setan bukan kesaksian yang benar. Kalaupun dia berbicara tentang sesuatu yang benar, tetap tujuannya adalah untuk menipu kita, karena itu kita nggak bisa cari ke setan. Kita nggak bisa cari ke dalam dunia alam gaib itu atau roh-roh itu untuk mengetahui kebenaran. Dan itu yang membuat kenapa Tuhan di dalam Perjanjian Lama melarang keras orang-orang yang Israel untuk berbicara kepada arwah-arwah atau menerapkan praktik-praktik ramalan di dalam kehidupan mereka atau mencari tahu apa yang menjadi kehidupan dunia orang mati, karena itu semua tidak membangun iman kita. Tetapi yang benar adalah, itu akan menjerumuskan kita masuk ke dalam penyesatan. Dan itu sudah teruji dalam Perjanjian Lama, dan itu membawa kematian bagi orang-orang Israel dan Tuhan membuang mereka. Masih kita mau berpegang pada prinsip ini? Saya yakin kita nggak bisa seperti itu ya. Kita begitu bodoh sekali kalau kita mau kembali masuk ke dalam dunia itu padahal Tuhan sendiri sudah melarang dan menyatakan bahwa itu salah, dan Tuhan sudah membuktikan bahwa orang yang menerapkan itu ujungnya adalah maut. Yang kita perlu lakukan adalah kita kembali kepada Tuhan. Kita pegang apa yang Tuhan nyatakan mengenai kebenaran Kerajaan Allah ataupun kebenaran dari kerajaan setan itu seperti apa.
Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, salah satu kerja setan adalah ingin kita meninggalkan iman dan tidak percaya kepada Tuhan melalui berbagai cara yang dia bisa lakukan untuk menipu kita dan tidak percaya kepada perkataan Tuhan. Dan saya percaya itu harusnya membuat kita tidak bisa percaya kepada setan, karena dia adalah bapa pendusta. Dan saya yakin Saudara juga nggak mungkin bisa percaya kepada diri sendiri, karena merasa bahwa yang mana benar? “Tuhan ngomong kayak gini, setan ngomong kayak gini, pusing mikirin dua-duanya. Saya lebih baik pegang prinsip saya sendiri,”saya yakin Saudara sudah di bawah pikiran setan untuk menyesatkan Saudara. Kita tetap harus kembali kepada firman, karena dari situlah kita mengerti kebenaran. Pada waktu Tuhan berbicara mengenai karya setan untuk menghancurkan gereja, bagaimana caranya? Ada beberapa hal yang di dalam Kitab Wahyu itu nyatakan bagi diri kita. Dan kita bisa lihat itu dari Wahyu 2. Di dalam Wahyu 2 di situ ada kalimat teguran yang Tuhan berikan atau surat yang Tuhan berikan kepada tujuh jemaat yang ada di wilayah Asia Minor itu. Dan di antara tujuh itu ada Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, lalu Filadelfia, Laodikia, itu menjadi tujuh surat yang Tuhan tujukan melalui rasul Yohanes kepada gereja-gereja yang di sana. Dan gereja-gereja ini adalah gereja yang riil atau gereja yang fiktif? Kalau Bapak Ibu jalan ke sana, ke daerah Turki sana, Bapak Ibu akan tahu bahwa ini adalah gereja yang riil. Jadi saat itu memang ada tujuh jemaat yang ada di daerah tersebut, dan Tuhan ketika menulis surat itu melalui Yohanes, dia betul-betul menulis kepada tujuh jemaat yang ada di gereja yang berada di tempat yang sekarang kita kenal dengan sebutan Turki tersebut. Nah di dalam dia menulis surat itu, apa yang terjadi di sana? Ada masalah-masalah spesifik yang terjadi di dalam gereja-gereja yang merupakan tujuh gereja itu. Saya kalau lebih khusus bilang sebenarnya bukan masalah spesifik tujuh gereja. Yang benar adalah hanya lima gereja yang punya masalah besar. Dan dua adalah gereja yang justru tidak pernah dikecam oleh Tuhan, dan dua ini adalah yang pertama Smirna, yang kedua adalah Filadelfia. Saudara boleh baca dari tujuh gereja itu, Efesus ada plus minus. Ada yang dipuji ada yang ditegur. Lalu Pergamus ada yang dipuji ada yang ditegur. Lalu Laodikia nggak dipuji sama sekali ya, tetapi ada yang dipuji ada yang ditegur, ada yang justru dikecam, betul-betul dikecam oleh Tuhan. Tetapi ada yang dipuji sepenuhnya dan tidak ada teguran sama sekali. Dan yang dipuji itu adalah Smirna sama Filadelfia. Nah kenapa mereka dipuji? Kalau Bapak, Ibu, Saudara lihat dari kehidupan mereka, latar belakang gereja itu, sebabnya karena mereka adalah gereja yang dianiaya. Ini dua gereja yang dianiaya, dan melalui penganiayaan itu Alkitab berkata mereka kemudian makin teruji di dalam iman mereka, makin teruji di dalam ketekunan mereka mengikut Tuhan, dan Tuhan meminta mereka mempertahankan itu. Dan bahkan di dalam gereja Filadelfia dikatakan, “Aku sudah membuka pintu kepada engkau kalau engkau bertekun tidak ada seorang pun yang bisa menutup pintu itu kembali,” Tuhan justru memuji mereka dengan begitu baik. Tapi gereja yang lain, yang tiga ada teguran, ada pujian, ada teguran, yang dua ada teguran sepenuhnya. Itu menjadi hal yang saya maksudkan ketika berbicara Tuhan menulis surat kepada 7 jemaat yang ada masalahnya di dalam kehidupan mereka.
Dan waktu kita membaca bagian ini jangan kira bahwa itu hanya ditujukkan kepada jemaat 7 itu saja ya, atau secara khusus 5 gereja yang bermasalah itu saja tetapi sebenarnya apa yang ditulis oleh Rasul Yohanes kepada 7 jemaat ini itu adalah yang masih ada di dalam gereja sampai hari ini. Ada gereja-gereja yang mencerminkan apa yang menjadi karakter yang ada di dalam gereja Efesus, lalu Smirna, lalu Pergamus, Tiatira, Filadelfia, Sardis, lalu Laodikia, itu ada di dalam gereja sampai pada zaman ini. Tetapi yang menarik lagi ketika kita membaca 7 bagian jemaat ini adalah kita bisa melihat ada semacam progres kehancuran yang dialami oleh gereja dari tahap pertama, tahap kedua, tahap ketiga, sampai akhirnya gereja yang menyebut diri gereja itu tidak bisa dikatakan sebagai gereja kembali. Itu Laodikia. Dan kenapa ini dikaitkan dengan setan? Karena saya percaya pekerjaan setan adalah ingin menghancurkan gereja Tuhan dan meninggalkan gereja itu menjadi puing-puing. Dan Saudara bisa lihat di mana gereja Efesus, di mana gereja Pergamus, di mana gereja Laodikia, di mana gereja Sardis, di mana gereja Tiatira, sampai hari ini ndak ada sama sekali. Dan kalau saudara pergi ke sana tempatnya tinggal puing-puing dan orang-orang Kristen sana juga adalah orang-orang Kristen yang tidak terlalu tekun dalam mengikut Tuhan.
Cara kerja setan bagaimana? Cara kerja setan pertama kita bisa lihat dari apa yang dia kerjakan di dalam jemaat Efesus. Siapa jemaat Efesus? Saudara boleh sambil buka Wahyu 2 ya. Siapa jemaat Efesus? Alkitab berkata jemaat Efesus adalah jemaat yang begitu diuji oleh Tuhan karena mereka memiliki ortodoksi di dalam iman mereka. Maksudnya ortodoksi adalah mereka berpegang teguh kepada kebenaran Alkitab di dalam hidup mereka. Mereka adalah orang yang berjerih payah untuk menekuni iman mereka, mereka adalah orang yang tidak sabar terhadap orang-orang yang jahat. Saudara boleh buka ayat yang ke-2 di situ saya baca aja ya, “Aku tahu segala pekerjaanmu baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena namaku dan engkau tidak mengenal lelah.” Saudara, ini pujian bukan? Saya yakin ini adalah satu pujian yang Tuhan berikan kepada jemaat Efesus. Dikatakan di dalam ayat yang ke-3 , “Engkau tetap sabar dan menderita dan oleh karena namaKu dan engkau tidak mengenal lelah.” Itu berarti jemaat Efesus adalah jemaat yang betul-betul mengerti iman mereka, pengajaran Kristen, mereka mengerti mana yang benar mana yang salah daripada guru-guru yang mengajar yang ada di dalam gereja, mereka bisa membedakan mana guru palsu mana bukan yang palsu, mereka bisa mengecam mereka dan bahkan mereka tidak menerima keberadaan dari guru palsu di dalam gereja mereka, dan mereka terus mempertahankan pengajaran yang benar di dalam gereja mereka, itu pengajaran ortodoks tadi yang sesuai dengan Kitab Suci. Tapi Saudara, Alkitab berkata di dalam ayat yang ke-4, “Namun demikian Aku mencela engkau karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Artinya apa? Mereka adalah orang yang betul-betul mengerti firman, menuntut diri untuk mengenal kebenaran, tetapi sayangnya 1 hal: kasih mereka kepada Allah itu tidak ada lagi, atau mereka menjalankan kehidupan rohani mereka tanpa dimotivasi oleh kasih kepada Allah atau kasih kepada Kristus.
Saya terus terang ketika mempelajari bagian ini dan menggumulkan dari gereja kita kenapa saya kasih introduksi di awal yang cukup keras tadi karena saya takut sekali dan saya khawatir sekali kalau kita masuk ke dalam kehidupan seperti ini. Gereja Reformed terkenal punya pengajaran yang kuat, Gereja Reformed terkenal dengan jemaat yang ngerti doktrin dalam hidup mereka, Gereja Reformed terkenal dengan pekerjaan pelayanan yang besar-besar di dalam negeri maupun di luar negeri. Tapi Saudara, ketika kita melakukan semua itu mungkin kita terhanyut di dalam pelayanan demi pelayanan, di dalam argumentasi demi argumentasi tentang teologis tetapi sebenarnya tidak dimotivasi dengan kasih kepada Kristus. Itu bahaya sekali. Kita hanya terlibat di dalam rutinitas di dalam pelayanan kita, di dalam apa yang menjadi kesaksian kita, di dalam pembelaan yang kita lakukan mengenai doktrin yang benar tetapi arah hati kita dan tujuan kita melakukan itu semua bukan demi Kristus. Kalau kita masuk ke dalam aspek ini, maka saya percaya kita sudah masuk ke dalam suatu tipuan iblis yang akan membawa kita ke dalam kehancuran yang lebih parah lagi dalam kehidupan gereja ini. Saya percaya setiap orang Kristen ketika melakukan pelayanan tertentu dalam hidup mereka, motivasi awalnya adalah saya ingin menyenangkan Allah karena kasih saya kepada Kristus itu yang mendorong saya melayani Dia, mempelajari kebenaran firman dalam kehidupan saya. Kenapa ini menjadi penting? Karena dari situ kita bukan hanya memikirkan mengenai pengetahuan saja dalam hidup kita tetapi kita memikirkan bagaimana kita memiliki kehidupan yang dikasihi oleh Kristus. Tapi kalau kita hanya terjebak di dalam menuntut diri pengetahuan dan kita mengidentikkan diri, iman itu adalah pengetahuan, saya khawatir bahwa kita akan jadi orang yang berpikir kita orang Kristen yang baik-baik dengan segala soal yang diujikan kita bisa jawab dengan baik, tapi realitanya adalah itu ndak pernah dimotivasi karena kasih kita kepada Kristus. Kalau nggak pada Kristus pada siapa? Mungkin salah satu kenapa orang Reformed sering kali dianggap sombong karena kita jatuh di dalam perdebatan bukan untuk menyatakan kasih Kristus kepada orang lain tapi kita ingin menang di dalam perdebatan. Saudara, kasih Kristus tidak boleh sirna, kasih Kristus harus menjadi motivasi kita di dalam melayani Dia. Kasih yang didasarkan kepada penebusan yang Kristus telah berikan dalam kehidupan kita itu yang mendorong kita rajin. Kalau itu ndak ada, kita bisa masuk dalam suatu kesibukan demi kesibukan di dalam pelayanan gereja tetapi akhirnya tidak bersumber dari satu api yang berasal dari Tuhan dan cinta kasih Allah dalam kehidupan kita. Saya yakin itu bukan gereja, itu hanya sebagai satu ritual keagamaan yang kita lakukan dalam kehidupan kita. Makanya saya bilang tadi ini bahaya yang pertama, tetapi ini subtle sekali, ini adalah sesuatu yang begitu halus sekali masuk dalam gereja yang membawa kita kemudian menyimpang tapi tanpa terasa kita sudah menyimpang.Siapa yang di sini ketika melayani lelah? Siapa yang merasa hatinya hambar? Siapa yang merasa bahwa selama ini saya bertekun saya seorang berdiri berjuang dan sepertinya saya capek menghadapi itu semuanya?Saya yakin ada bagian itu di dalam pelayanan, tetapi pernah tidak kita menguji kenapa saya mengalami itu, apakah saya mulai menjauh dari kasih Kristus, apakah saya mulai mengalihkan pandangan mata saya dan cinta kasih Kristus dalam hidup saya kepada hal-hal lain dalam pelayanan gereja, atau pribadi-pribadi orang-orang tertentu di dalam gereja?Itu yang membuat kita mulai mundur.Saya pikir kalaupun banyak hal yang mengecewakan di dalam pelayanan, tetapi kalo mata kita menuju kepada kasih Kristus, itu tidak akan membuat kita mundur.
Ada satu hal yang menarik Bapak,Ibu,Saudara yang dikasihi Tuhan, yang dikatakan oleh penulis Ibrani mengenai hal yang paling membawa dukacita di dalam hidup ini, kira-kira pekerjaan apa ya? Bapak ibu tahu tidak? Kita buka Ibrani 13:17, “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya, dengan jalan itu mereka akan melakukan nya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab itu tidak akan membawa keuntungan bagi dia.”Di dalam ayat ini jemaat harus apa? Tunduk? Selain tunduk, kenapa harus tunduk? Karena itu menyenangkan pemimpinmu, gitu? Betul enggak? Maksudnya penulis Ibrani ngomong pemimpin boleh meminta jemaat menyenangkan hatinya, dalam pengertian ini semacam dipelintir sedikit, pemimpin minta dihormati oleh jemaat, jemaat harus patuh kepada apa yang menjadi keinginan hati pemimpin, kalau enggak di-singkirin?Saya percaya bukan begitu. Tetapi yang dimaksud di sini adalah, jemaat harus patuh kepada pemimpin yang seperti apa? Yang sungguh-sungguh berjaga-jaga atas jiwamu dan karena mereka bertanggung jawab atas keselamatanmu, itu pempimpin yang kau harus senangi, engkau harus taati, karena di dalam dia memimpin dengan pengertian ini, ia enggak akan memimpin untuk kepentingan diri dia, tetapi dia memimpin engkau untuk mentaati Tuhan dan keselamatan jiwamu di hadapan Tuhan. Itu pemimpin yang benar.Dan kepada pemimpin ini, kenapa dikatakan “supaya dia tidak berkeluh kesah, tetapi dia bergembira hati di dalam melayani,” maksudnya adalah apa?Ada commentary berkata itu maksudnya adalah pekerjaan yang paling sulit, yang makan hati di dalam dunia ini itu adalah menjadi hamba Tuhan, setuju enggakSaudara? Pekerjaan yang paling makan hati di dalam dunia ini jadi hamba Tuhan, kenapa setuju? Karena hamba Tuhan ingin jemaat belajar taat, belajar sangkal diri, belajar memikul salib, belajar memuliakan Tuhan, meninggalkan dosa, hidup kudus, menjadi saksi yang baik, menjadikan diri teladan untuk mengikut Kristus itu seperti apa, tetapi yang diajak ngomong kayak batu, yang diajak ngomong itu banyak alasan untuk membela diri dan tidak mau dengar, itu membawa dukacita yang besar sekali didalam hati.Ini yang saya tahu ya, kalau Saudara ingin menyenangi hamba Tuhan, ndak usalah kasih ini dan itu, itu ndak terlalu penting, tapi berubahlah hidupmu seturut dengan apa yang diajarkan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, saya akan bersukacita sekali bersyukur sekali dan tiada henti bersyukur dihadapan Tuhan atas buah-buah pelayanan yang dikerjakan.Dan itu juga baik untuk keselamatan jiwamu, bukan untuk kepentingan saya, karena Paulus berkata apa yang menjadi mahkota kami, sukacita kami, kesenangan kami?Engkau, jemaat yang kami layani.
Saya harap Bapak Ibu bisa melihat bukan dari kacamata ketika seorang pendeta meminta Saudara,“Ayo belajar firman di kelas STRIY,” oh itu agenda pendeta itu atau gereja itu, supaya ada aktivitas gereja.“Ayo datang persekutuan doa,” bukan saya meminta Saudara atas otoritas nama Tuhan untuk mentaati apa yang menjadi perintah Tuhan, Tuhan berkata teruslah berdoa.Waktu doa Bapa kami diajarkan dengarlah dengan sebutan Bapa kami, “kami” itu siapa?Bukan individual tapi komunal, orang-orang Kristen bersama dengan orang Kristen lain datang dan berdoa di hadapan Tuhan.Pada waktu saya minta hiduplah kudus dan tinggalkan dosa, siapa yang mengatakan itu?Itu perkataan Tuhan.Kalau kita bicara Efesus, itu Efesus 1:3,“Tuhan menebus engkau supaya engkau hidup kudus dan tidak bercacat.”Pada waktu saya berkata kepada Saudara, “Ayo jangan telat beribadah,” misalnya, itu perkataan siapa? Alkitab ada bilang enggak? Kayaknya enggak ada, tetapi itu aplikasi dari kehidupan yang hormat dan taat kepada Tuhan.Pada waktu Saudara mendengarkan firman lalu Saudara punya kehidupan yang terus di dalam dosa,lalu Saudara ditegur, jangan lihat itu adalah sentimen pribadi saya, atau hamba Tuhan, tapi lihatlah itu peringatan Tuhan supaya Saudara tidak terjerumus lebih jauh lagi masuk di dalam dosa.Dan belajarlah bertanggungjawab atas kehidupanmu di hadapan Tuhan, berdasarkan apa yang diajarkan oleh pemimpinmu yang ada di dalam gereja.Ini hal yang serius sekali, dan mulai tahun ini saya mulai menuntut dan meminta kepada Tuhan,Saudara belajar hidup lebih takut kepada Tuhan, lebih taat, lebih serius, lebih tidak mengasihi kedagingan kita, belajarlah hidup di dalam suatu kasih yang lebih besar kepada Tuhan Allah sepanjang tahun ini, belajar memprioritaskan Dia disamping agenda-agenda pribadi lainnya, jadikan kesempatan kehidupan Saudara yang tidak tahu berapa lama di dalam hidup ini untuk bisa menjadi saksi Tuhan, dimana Tuhan tempatkan Saudara.Jangan jadikan ke-aku-an kita, keegoisan diri kita untuk menjadi penghalang kita melayani Tuhan dan menjadi batu sandungan orang lain datang kepada Kristus, dan ini adalah hal yang penting.Jemaat Efesus pikir bahwa dengan segala pengetahuan dia, kemampuan dia membedakan benar dan salah itu berarti mereka adalah jemaat yang baik tapi lupa kalau semua itu karena, pertama, Tuhan telah mengasihi diri mereka dan semua itu harusnya bukan untuk membanggakan diri mereka sendiri tetapi itu harus berdasarkan pada kasih. Kalau itu adalah kasih saya yakin Efesus dalam jemaat yang akan belajar untuk menyangkal diri demi untuk menjadikan kebenaran Tuhan hidup dalam diri mereka dan hidup dalam orang-orang lain yang melihat kehidupan mereka. Saudara harus belajar ini diterapkan bukan hanya di dalam relasi persaudaraan, bukan hanya di dalam relasi gereja, bukan hanya di dalam relasi pekerjaan, tetapi juga harus di dalam relasi keluarga, relasi dengan anak anak, baru disitu gereja ada harapan, dan gereja bisa berfungsi dengan baik sebagai gereja di dalam dunia ini.
Kalau kita sudah jauh bagaimana? Kalau kita sudah menyimpang dari kasih mula-mula itu? Penulis Wahyu memberi kita solusi,atau Tuhan memberi kita solusi ya. Coba Bapak,Ibu,Saudara baca di dalam ayat yang ke 5 dan seterusnya ya,saya baca ayat yang ke-4, Namun demikian aku mencela engkau karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula,” bersama-sama,”Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” Maksudnya apa? Di dalam ayat 5 ada kalimat,“Kau tahu tidak masalahmu itu apa?Kehilangan kasih mula-mula karena engkau lupa.”Hal yang menjadi penghalang kita untuk bertumbuh di dalam kerohanian, kedewasaan,adalah kita lupa apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita, apa yang menjadi kebenaran firman dalam kehidupan kita. Karena itu jawabannya adalah, apa langkah yang harus kita lakukan? Yohanes berkata kamu harus bertobat. Lalu bertobat itu dalam pengertian apa? Ya sudah saya tinggalkan apa yang kehidupan saya yang tidak berkenan kepada Tuhan, begitu saja, berarti saya sudah bertobat”? Bukan, kamu mendekatkan diri kembali dan melakukan hal-hal yang kau lakukan sebelumnya ketika engkau pertama kali mendapatkan cinta kasih Kristus dalam kehidupanmu. Harus ada tindakan positif yang kita lakukan. Kita tidak bisa berkata,“Oh bertobat itu berarti saya tidak lakukan apa-apa lagi. Kalau saya berjudi saya stop berjudi berarti saya sudah baik-baik,”enggak, itu bukan bertobat.Ketika engkau stop hanya melakukan sesuatu tindakan dosa, engkau tidak mengalihkan itu untuk hal yang positif yang Tuhan kehendaki, itu bukan pertobatan. Pertobatan adalah berhenti melakukan dosa lalu melakukan apa yang Tuhan kehendaki, itu namanya bertobat.
Dalam bagian ini kalau kita bertobat dari kehidupan yang kehilangan kasih mula-mula, kembalilah menuntut suatu kehidupan yang dipenuhi dengan kasih mula-mula seperti yang engkau alami sebelumnya, atau istilah lainnya, janganlah engkau jauhkan diri dari api yang membakar hatimu. Lalu yang mempertahankan api atau firman, kobaran kasih Tuhan yang membakar hatimu itu apa? Firman,belajar firman, berdoa, bersekutu bersama saudara seiman yang lain, belajar menerapkan firman. Tapi saya kasih tahu satu hal: menginjili, itu caranya menjaga kobaran api, api di dalam hati kita. Jemaat Filadelfia itu menjadi suatu jemaat yang dipuji oleh Tuhan karena mereka tidak berhenti menginjili dan menjadi saksi. Kita adalah orang yang diberikan rahasia atau kunci kerajaan Tuhan, kalau kita tidak menggunakan itu, kita tidak membagikan itu, saya yakin itu membuat kita menjadi orang yang akhirnya pelan-pelan tidak memiliki kasih lagi, tidak menyadari seberapa besar kasih Kristus atas kehidupan kita, dan kita tidak menyadari bahwa kehidupan ini penuh dengan cinta kasih dan karunia dari Tuhan Allah, dan yang terjadi kita makin besar kepala. Tapi kalau kita mau penginjilan maka dari situ kita menyadari hidup ini tidak mungkin tanpa anugerah Tuhan, kebenaran yang diterima seseorang tidak mungkin tanpa anugerah Tuhan, dan itu mengingatkan kembali kepada diri kita yang bisa berada di dalam Kristus itu karena kasih karunia Tuhan semata. Dan itu saya yakin akan membuat kita makin mau mendekat kan diri kepada Tuhan makin menjaga kobaran cinta kasih api itu di dalam hati kita dan makin giat, tetap giat di dalam pelayanan Tuhan. Kita tidak terjerumus di dalam suatu kehidupan ritual kesibukan demi kesibukan, pelayanan demi pelayanan dengan segala macam pemahaman teologi yang luar biasa tapi esensinya kita tidak ada sama sekali, motivasi yang benar itu tidak ada. Ini hal yang kita harus waspadai.Ketika Saudara mulai mundur coba urus, jangan-jangan engkau mulai lupa akan cinta kasih Kristus dalam hidupmu. Mungkin karena juga setan mulai menggiring Saudara untuk merasa diri Saudara yang paling berjuang, paling menderita sendiri, paling sulit sendiri, dan itu membuat Saudara mulai kehilangan api itu dalam hidup Saudara. Perhatikan itu. Saya percaya kita perlu doa minta Tuhan kasih kita melihat apa yang menjadi masalah kita yang sering kali kita tidak bisa lihat dalam kehidupan kita, itu menjadi hal yang penting.
Yang kedua adalah, setan setelah berusaha untuk menghilangkan kasih itu dalam kehidupan kita, dia juga membuat kita menjadi seorang yang berkompromi terhadap dunia. Nah ini dikatakan kepada jemaat Pergamus. Saya baca ayat 12, lalu 13 kita baca sama-sama, “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.” Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita lihat kehidupan dari jemaat yang tinggal di Pergamus, maka kita akan melihat bahwa Pergamus ini adalah kota yang penuh dengan kuil-kuil penyembahan berhala. Setiap dewa yang mereka sembah itu ada kuilnya sendiri. Mereka ada kuil untuk menyembah kaisar Romawi, mereka punya kuil untuk menyembah dewa Zeus di sana, mereka ada kuil untuk menyembah mungkin dewa-dewi yang lain-lainnya, dan termasuk, saya lupa namanya, dewa yang di lambangkan dengan ular, dewa untuk kesembuhan, itu ada di dalam Pergamus. Dan, kenapa kita di dalam jaman ini dokter itu pakai logo IDI ya, IDI itu adalah logo yang ada ularnya di situ, itu ambil dari Pergamus karena konsep ular itu bisa menyembuhkan seseorang, atau dewa ular itu ya. Nah, di dalam bagian ini, dikatakan “Aku tahu dari mana engkau tinggal, dari mana engkau berasal, yaitu dari kota iblis,” kenapa disebut sebagai kota iblis? Karena di situ kemungkinan ada kuil bagi dewa Zeus, yang digambarkan, yang dibuat dengan sebuah tahta yang besar, di dalam kuil itu, yang menyatakan bahwa dia lah dewa yang paling berkuasa, dia adalah dewanya dewa-dewa yang lain, dan itu sebabnya dikatakan “engkau tinggal di Pergamus, di kota iblis itu.”
Saudara, mudah enggak, hidup di dalam kondisi seperti itu? Orang mau datang ke Pergamus adalah untuk mencari dewa-dewa untuk beribadah kepada dewa-dewa itu supaya mereka diberkati oleh dewa-dewa tersebut dalam hidup mereka, lalu di situ muncullah sekelompok orang Kristen yang tinggal di sana, dan kelompok orang Kristen ini harus hidup dengan cara bagaimana? Tuhan berkataenggak boleh turunin standar, engkau tidak boleh terpancing dengan gaya kehidupan mereka, engkau harus mempertahankan prinsipmu sebagai orang Kristen berdasarkan firman yang Tuhan ajarkan, itu harus menjadi cara hidupmu. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, walaupun ada sebagian dari orang-orang Kristen yang tetap hidup di dalam kesetiaan kepada firman Tuhan, ada yang dibunuh karena firman Tuhan itu, tetapi Alkitab berkata ada dari mereka yang terpancing oleh ajaran Bileam. Maksud Bileam adalah kalau Bapak, Ibu lihat dari Perjanjian Lama, ada suatu ketika, ketika Israel itu di padang gurun, lalu seorang raja, yang namanya raja Moab, Balak, itu merasa benci sekali kepada orang Israel, lalu dia ingin menghancurkan orang Israel.Cara menghancurkannya bagaimana?Yaitu dengan memanggil Bileam, seorang nabi, untuk mengutuki bangsa Israel. Lalu pada waktu dia mengajak Bileam itu pergi untuk mengutuki bangsa Israel, dia berikan segala yang menjadi permintaan Bileam, dia berikan bayaran yang mahal kepada Bileam supaya dia mau mengutuki bangsa Israel, tetapi hari itu, dia dicegah oleh Tuhan, sehingga Bileam tidak bisa mengutuki bangsa Israel. Kalau andaikata Tuhan tidak cegah Bileam, mungkin Bileam sudah mengutuki bangsa Israel pada waktu itu dengan segala korban persembahan dan demi uang bayaran yang banyak daripada Balak. Tapi setelah tiga kali mencoba, Alkitab berkata Bileam mundur, seolah-olah dia bilang,“Aku lebih taat kepada Tuhan daripada taat kepada engkau, walaupun engkau mau bayar aku dengan uang begitu banyak, aku ndak mau terima,” karena apa? “Tuhan tidak ijinkan aku untuk mengutuki bangsa Israel.” Tapi ndak tau bagaimana, Alkitab berkata kelihatannya akhirnya Bileam tergoda oleh Balak karena Balak mungkin tidak mau menyerah untuk mencoba mengutuki Isreal, akhirnya Bileam mungkin memberikan satu usul yang baik bagi Balak, lalu mereka menerapkan usul ini. Caranya adalah, kalau Israel tidak bisa dikutuki oleh kita, kita membuat mereka dikutuki oleh Allah mereka sendiri. Lalu bagaimana caranya supaya mereka dikutuk oleh Allah mereka sendiri? Cara nya adalah buat mereka lakukan kawin campur, biarkan anak-anak Israel menikahi anak-anak kita, anak laki-laki kita kita berikan kepada anak perempuan Israel, anak perempuan Israel kita berikan kepada, mereka berikan kepada anak laki-laki kita, dari situlah mulai terjadi kawin campur dan mulai dari kawin campur tersebut maka Israel mulai mengkompromikan Allah mereka dan standar kebenaran hidup mereka, karena mereka mulai mengadopsi cara-cara hidup dari orang-orang bukan Kristen masuk ke dalam kehidupan daripada umat Allah. ini terjadi di Pergamus.
Jadi pada waktu itu kalau kita terapkan dalam Pergamus, Pergamus mungkin saja ada kawin campur antara gereja dan bukan gereja, tetapi mungkin juga adalah mereka mulai menerima apa yang menjadi sudut pandang yang baik dalam dunia, tata ibadah yang baik dalam dunia, untuk masuk ke dalam gereja. Dan cara ibadah yang baik menurut dunia itu adalah salah satunya perzinahan, dan itu dibawa masuk ke dalam gereja. Gereja berkompromi terhadap dunia, gereja menerapkan sistem dunia di dalam gereja, saya pikir ini adalah hal yang bahaya sekali, karena gereja dipanggil keluar dari dunia untuk memberkati dunia, tetapi gereja telah kehilangan unsur garamnya dan dia kemudian mulai mengadopsi dunia masuk ke dalam gereja karena merasa bahwa dunia lebih asin daripada gereja, yang adalah hambar. Tapi Saudara, saya percaya kalau Saudara tidak pernah kehilangan kasih mula-mula itu, Saudara nggak akan menjadi hambar dalam hidup ini, kesaksian. Kasih mula-mula kepada Kristus itu yang mulai sirna, itu yang mulai membuat kita mungkin merasa gereja butuh hal-hal tambahan untuk mewarnai gereja. Gereja butuh hal-hal tambahan yang lebih menarik dari dunia supaya orang dunia mau masuk dan ikut dan bergabung di dalam gereja. Padahal sebenarnya, apa sih yang dibutuhkan dunia? Keselamatan di dalam Kristus. Apa yang dibutuhkan dunia? Moral yang baik, yang benar. Apa yang dibutuhkan dunia? Cinta kasih, kebenaran, keadilan. Dan itu semua didapat dari mana? Harusnya dari dalam gereja. Tapi kalau gereja kehilangan itu dan firman, saya yakin dunia jauh lebih menarik daripada gereja. Jangan dibalik. Jemaat Pergamus pikir, bahwa kita harus menerapkan cara-cara itu, mereka mulai berkompromi terhadap dunia, dan bawa dunia masuk ke dalam gereja. Dan Tuhan berkata apa? “Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang dari mulutKu ini.” Saya pikir ini perkataan yang keras sekali yang Tuhan berikan kepada jemaat Pergamus, karena mereka berkompromi terhadap dunia.
Yang ketiga adalah kepada jemaat Tiatira. Kepada jemaat Tiatira, ini adalah aspek lain dari gereja itu yang dialami oleh gereja itu, tetapi kita juga bisa melihat kesinambungan dari karya Iblis untuk menghancurkan gereja. Mulai dari menghilangkan kasih mula-mula, lalu kemudian akhirnya membuat gereja berkompromi terhadap dunia, lalu setelah itu gereja masuk ke dalam suatu kehidupan yang toleran terhadap dosa di dalam gereja itu sendiri. Dan saya baca ayat 18, baru ayat 19 dan seterusnya kita baca sama-sama ya,“Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.” Saudara, siapa jemaat Tiatira? Alkitab berkata dan bahkan mereka mendapatkan pujian dari Tuhan, kalau mereka adalah jemaat yang aktif, mereka adalah orang yang ketika menjelang akhir justru makin aktif dan makin melakukan banyak hal yang baik di dalam pelayanan mereka, mereka makin bertekun dan mengikut Tuhan.Tetapi ada satu masalah yang mereka alami, yaitu apa? Mereka izinkan guru palsu ada di dalam gereja, mereka izinkan dosa ada di dalam gereja, mereka tidak menegur orang-orang Kristen yang hidup di dalam dosa tetapi justru mereka berkompromi terhadap dosa yang dilakukan oleh orang-orang Kristen yang ada di dalam gereja, ditandai dengan mereka menyetujui Izebel. Izebel itu bisa dikatakan sebagai istri Ahab, mungkin orang yang merupakan bukan bangsa Israel tetapi dia memasukkan dewa-dewanya ke dalam suku Israel, lalu dia menerapkan peraturan-peraturan yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan di dalam Israel. Salah satu dari hal yang dikerjakan oleh Izebel yang begitu jahat sekali, yang dikatakan oleh Alkitab adalah dia menipu, menggunakan nama Tuhan untuk menipu orang-orang yang merupakan orang yang tinggal sekampung dengan Nabot supaya dia dibunuh dan kebun anggurnya bisa diambil oleh Ahab. Dan pada waktu Elia berkata kepada Ahab, “Kumpulkan seluruh nabi Baalmu, sama nabi Asyera, nabinya Izebel,” Ahab hanya bisa mengumpulkan nabi Baal tapi dia ndak pernah bisa menguasai istrinya. Karena itu nabinya tetap ada, hanya 450 nabi Baal yang dicatat dibunuh oleh Elia. Ada perempuan ini di dalam Israel, tetapi di dalam gereja mungkin ada orang-orang seperti ini, yang tanpa sadar menyisipkan pengajaran-pengajaran yang bisa menghancurkan iman dan persekutuan dari orang percaya yang ada dalam gereja. Yang tanpa disadari gereja, ia bisa memasukkan dosa dan tetap melakukan dosa di dalam gereja, dan itu berefek kepada orang-orang Kristen lain di dalam gereja.
Saudara, ini yang terjadi di dalam jemaat Tiatira, kenapa? Karena mereka pertama mulai kehilangan kasih kepada Kristus. Yang kedua, mereka mulai berkompromi terhadap dunia. Begitu engkau berkompromi terhadap dunia, saya yakin engkau akan biarkan dosa masuk di dalam gereja dan bisa tetap berpikir engkau adalah orang Kristen yang baik tapi engkau terus pelihara dosa di dalam kehidupanmu dan tidak pernah mau bertobat. Padahal Tuhan telah berikan waktu kepada mereka untuk bertobat. Saudara, jangan pikir kalau sebuah gereja ndak pernah ada masalah, gereja makin bertumbuh sepertinya, walaupun ada begitu banyak prinsip dalam gereja yang tidak sesuai dengan Alkitab, ada orang-orang Kristen yang hidup untuk melampiaskan napsu mereka sendiri, baik itu secara fisik, seksual, ataupun ego mereka di dalam gereja, dan keserakahan mereka di dalam gereja, jangan pikir gereja itu diberkati Tuhan. Gereja itu mungkin dibiarkan Tuhan tetap sepertinya bertumbuh dan berkembang bukan karena berkat tetapi karena Tuhan bersabar ingin mereka bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Kata siapa? Kata Tuhan sendiri di dalam jemaat Tiatira. Dan kalau mereka tidak mau bertobat apa yang terjadi? Mereka hancur? Langsung hancur? Langsung dapat musibah, langsung dapat hukuman? Enggak lho, coba baca ayat berikutnya, 22, “Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya. Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.” Di dalam bahasa Inggris ayat 22 bilang, “Behold, I cast her into a bed, and them that commit adultery with her into great tribulation, except they repent of her works,” di sini dikatakan kalau LAI, “Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar,” dan seterusnya, di dalam bahasa Inggris dikatakan, “Lihatlah, Aku akan melemparkan mereka ke tempat tidur, dan mereka yang melakukan perzinahan akan masuk ke dalam kesusahan yang besar.” Saudara, kalau gereja terus berdosadan tidak mau bertobat Tuhan katakan akan melakukan apa? Biarkan dia terus berdosa, biarkan gereja itu terus berjalan dengan keadaan dia tapi makin lama makin hancur, makin hancur. Ini mengerikan sekali.
Salah satu nabi dalam Perjanjian Lama berkata, “Tuhan, aku sudah bernubuat menyampaikan firman-Mu, aku begitu setia menyampaikan firman-Mu, tapi Engkau tidak izinkan ada satu orang pun jemaat Israel yang bertobat dan mendengarkan perkataan yang Engkau sampaikan dari mulutku ini. Tapi nabi-nabi palsu itu pengikutnya begitu banyak sekali. Paling tidak Engkau tidak izinkan orang dengar dari perkataan yang aku sampaikan yang adalah firman-Mu, nabi palsu itu juga jangan diberikan kesempatan seperti itu lho banyak pengikutnya.” Tapi Tuhan bicara apa? Tuhan berkata seperti ini, “Kamu tetap bernubuat seperti apa yang Aku katakan, biarkan dia bernubuat seperti apa yang dia katakan yang bukan bersumber dari Aku. Kamu mau setia enggak? Kalau enggak setia Aku cari orang lain menggantikan engkau. Tapi biarkan mereka lakukan penyesatan itu dan terus lakukan penyesatan itu.” Saudara, ini mengerikan sekali lho. Jangan berpikir bahwa Tuhan pasti dan harus untuk membawa kita kembali. Tuhan punya otoritas, kalau gereja tidak pernah mau bertobat, tidak pernah mau sadar, Tuhan akan bilang,“Biarkan mereka dengan kesesatan mereka sampai harinya mereka dihancurkan.” Tapi bagi yang percaya, bertobat, bagi yang tidak terlibat jangan terlibat di dalam aspek itu, hiduplah terus di dalam kesetiaan kepada Tuhan. Saya pikir anak Tuhan akan tahu bedanya, tapi anak Tuhan enggak tahu bedanya. Maksudnya adalah orang Kristen yang sungguh-sungguh adalah umat Allah yang sejati yang tahu mendengar suara Gembalanya, tetapi domba yang bukan dari kandang itu tidak pernah bisa membedakan suara atau Gembalanya itu seperti apa. Jadi dari kehilangan kasih masuk kedalam kompromi terhadap dunia lalu masuk ke dalam suatu kehidupan yang kompromi terhadap dosa di dalam gereja.
Lalu kejemaat Sardis, apa yang terjadi kepada jemaat Sardis? Mirip Sardis ya, sadis sekali ini. Dikatakan seperti ini, “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.” Apa yang terjadi di Sardis?Alkitab bilang sedikit dari mereka ndak terlibat, kalau mereka tidak terlibat mereka tetap hidup. Tetapi yang lain bagaimana? Mereka mati. Saudara, kalau engkau mengizinkan kasih mula-mula hilang, itu akan menyeret engkau masuk ke dalam dosa lebih dalam lagi, dosa lebih dalam lagi, sampai akhirnya apa? Engkau mati. Makanya di sini dikatakan “engkau hidup padahal engkau mati.” Ini lebih mengerikan. Kita pikir kita benar, kita pikir kita baik-baik saja, tetapi menurut kacamata Tuhan kita mati. Kita jangan sampai jatuh di dalam hal ini ya. Saya persingkat saja ya, lalu kita lompat ke jemaat Laodikia.
Siapa Laodikia? Jemaat yang dikatakan tidak dingin dan tidak panas. Maksud tidak dingin dan tidak panas itu apa? Suam-suam kuku. Ada yang menafsirkan seperti ini, jemaat yang dingin itu maksudnya adalah jemaat yang tidak peduli akan injil, tidak peduli apakah diselamatkan atau tidak harus di dalam Kristus, tidak punya kepekaan. Jemaat yang panas itu adalah jemaat yang percaya kepada Kristus, kepada injil keselamatan di dalam Kristus. Dan jemaat Loadikia bukan jemaat yang dingin atau panas tetapi suam-suam kuku, artinya adalah mereka tetap mengatakan diri mereka Kristen tetapi mereka tidak peduli dengan esensi pengajaran Kristen, mereka tidak percaya kepada pengajaran-pengajaran yang penting, utama di dalam Kitab Suci, kebenaran di dalam injil. Penebusan di dalam Kristus misalnya, keselamatan hanya satu-satunya di dalam Kristus itu menjadi hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, atau istilah lainnya mungkin mereka jatuh ke dalam pandangan liberal.Tetapi pada waktu mereka jatuh ke dalam pandangan ini, mereka juga merasa diri mereka kaya bukan melarat, mungkin secara sistem keagamaan mereka adalah gereja yang kuat, mampu dengan begitu banyak uang yang ada, jemaat mereka sepertinya diberkati, tetapi di situ mereka menyangkali injil Tuhan yang sebenarnya. Gereja bukan? Jawabannya bukan karena di dalam konteks ini sebelumnya dikatakan mereka sudah mati dulu di Sardis. Jadi Bapak, Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, saya percaya ini adalah hal yang Tuhan peringatkan bagi gereja supaya kita tetap memelihara api itu, kasih Kristus di dalam hati kita.Kita jangan biarkan api itu padam, begitu engkau padam engkau nggak peka lagi, engkau akan biarkan dunia mempengaruhi dirimu, engkau akan hidup di dalam dosa, nggak sadar akan dosa dan perlu bertobat, merasa diri benar padahal engkau mati, akhirnya engkau tetap hidup di dalam gereja, sepertinya aktif melakukan segala sesuatu, terlibat di dalam pelayanan, terlibat di dalam KTB, terlibat di dalam PA, terlibat di dalam mengajar dan segala sesuatu tetapi engkau sendiri tidak memiliki iman yang sesungguhnya dan itu adalah kecelakaan besar. Tapi ini cara Iblis bekerja dan saya percaya itu kita harus mengerti, dan kita harus bisa menyadarinya sebelum hal itu terjadi di dalam gereja atau di dalam kehidupan kita pribadi ketika kita mengikut Kristus. Di dalam pertemuan berikutnya saya akan bahas mengenai bagaimana kita bisa memerangi itu, perlengkapan senjata Allah yang kita kenakan itu maksudnya bagaimana. Dan itu saya percaya bisa menolong kita bisa hidup dalam peperangan dunia. Mari kita berdoa.
Kami berdoa bersyukur Bapa untuk firman-Mu, untuk kebenaran-Mu, untuk prinsip yang boleh Engkau berikan bagi kami dalam kitab Suci-Mu.Kami tahu Engkau memberikan itu bukan berdasarkan hati yang iri, hati yang jahat, hati yang tidak peduli dengan kami, tapi justru dari kasih-Mu lah Engkau ingin kami mengerti kebenaran ini karena hanya di dalam Engkau ada hidup yang kekal dan di dalam Kristus ada hidup yang kekal. Tolong Engkau boleh peliharakan kasih kami yang mula-mula kepada Engkau ya Tuhan, melalui penebusan Kristus yang Engkau berikan dalam hidup kami, untuk kami boleh jaga dan pelihara, itu yang boleh terus menuntun hidup kami, motivasikami melayani,motivasi kami belajar firman, motivasi kami menginjili, motivasi kami untuk memberi kesaksian.Biarlah itu sepenuhnya berasal dari hati yang mengasihi Engkau dan tidak disimpangkan oleh segala bentuk kesibukan atau daya tarik dunia atau hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan tidak kekal di dalam kehidupan kami, sehingga kami boleh tetap memiliki hati yang sepenuhnya ditujukan kepada Tuhan dan tidak digoyahkan atau tidak digeser atau tidak dicemari oleh hal-hal yang bersifat duniawi. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur dan berdoa. Amin.
[Transkrip Khotbah belum diperiksa oleh Pengkhotbah]