Ibr. 13:20-21
Pdt. DR. Stephen Tong (VCD)
Saudara-saudara, hari ini saya kembali mengkhotbahkan pasal ke-13, kita masih memerlukan berapa kali untuk menyelesaikan akan Buku Ibrani. Saudara-saudara, Ibrani telah kira-kira pakai 4 tahun baru bisa kita selesaikan. Dan setelah selesai Ibrani, kita akan menuju kepada buku yang ke-5, di dalam mimbar yang saya tafsirkan, kita akan berkhotbah mengenai kitab Yakobus. Jadi Saudara boleh baca di rumah, persiapkan diri untuk menerimanya.
Saudara-saudara, ayat yang terakhir, kita telah membahas, ada ayat ke-20, dari Ibrani ke-13 yang mengatakan, “Tuhan Allah yang telah mengkembalikan Kristus melalui kebangkitan menjadikan Dia Gembala yang Agung, melalui darah perjanjian kekal, memberikan sejahtera kepada kita.” Nah Saudara-saudara, Yesus adalah Gembala yang Agung. Perhatikan, ini istilah hanya muncul satu kali di dalam seluruh Kitab Suci. Dia adalah Gembala yang Agung, di dalam Alkitab, orang yang menggembala itu menjadi pemimpin-pemimpin gereja, jadi pendeta-pendeta, termasuk penggembala-penggembala. Tetapi pendeta-pendeta sendiri perlu digembalakan oleh siapa? Oleh Gembala yang Agung. Saudara-saudara, penggembalaan daripada semua hamba Tuhan, yang tidak cukup, yang tidak sempurna, akan digembalakan oleh Kristus dan dengan syarat apa Kristus boleh ditetapkan menjadi Penggembala yang Agung? Karena dengan darah perjanjian yang kekal. Ini mengandung arti yang sangat dalam. Barangsiapa menjadi pemimpin, dia berkorban dulu. Saudara-saudara, kelemahan kegagalan dunia ini adalah terlalu banyak orang ingin menjadi pemimpin tapi tidak mau berkorban. Saudara-saudara, celakalah dunia ini kalau dipimpin oleh orang-orang yang tidak berjiwa penyangkalan diri, tidak berjiwa mengorbankan diri, hanya berambisi memimpin orang lain. Saudara-saudara, menjadi hamba Tuhan, saya berkali-kali berbicara kepada murid-murid di dalam sekolah teologi kita: Bukan engkau pintar khotbah, selesai, engkau menjadi hamba Tuhan. Pada saat-saat yang paling perlu, engkau berani mati untuk domba kita. Engkau bersedia berkorban tidak? Engkau menyangkal diri tidak? Gampang menjadi pemimpin, hanya lahiriah. Tidak gampang menjadi pemimpin yang bayar harga berkorban. Saudara-saudara, Tuhan Allah menjadikan Kristus Gembala yang Agung, karena apa? Melalui janji darah yang kekal. Darah dari perjanjian kekal. Pengkorbanan, penyangkalan diri, adalah sesuatu syarat bagaimana kita ditinggikan, kita dipakai oleh Tuhan Allah. Kiranya di dalam Gereja Reformed Injili ini, timbul banyak orang yang rela berkorban, timbul banyak orang rela melewati bahaya, mengalami segala kesulitan, demi memimpin, menjadi pelindung bagi orang lain.
Saudara-saudara, bukan saja demikian, di sini dikatakan, “Allah damai sejahtera, oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus Kristus.” Saudara-saudara, saya mau tanya, Yesus bangkit daripada kematian itu atas kuasa sendiri atau kuasa Roh Kudus atau kuasa dari Tuhan Allah, Bapa yang berada di sorga? Saya kira di dalam Alkitab, tiga-tiga diindikasikan. Yesus Kristus adalah Anak Allah, yang membuktikan Dia Anak Allah, Dia bangkit pula dari antara orang mati. Karena Dia sebagai anak keturunan Daud, dengan keadaan Roh yang bajik, maka Dia membuktikan Dia adalah Anak Allah melalui kebangkitan. Saudara-saudara, Yesus Kristus berkata, ‘Aku akan dipaku di atas kayu salib. Hari ketiga, Aku akan bangkit.’ Dan Dia tidak katakan: harus Bapa membangkitkan Dia. Dia tidak mengatakan: Harus Roh Kudus membangkitkan Dia. Dia mengatakan, “I am the resurrection.” Yesus berkata, di dalam Yohanes 11, “I am the life and I am the resurrection. Akulah hidup itu, Akulah kebangkitan itu. Akulah kebangkitan.” Tidak ada orang berani mengatakan kalimat ini. Kita paling banyak mengatakan, ‘Aku memiliki hidup, aku mengharapkan satu hari saya bangkit.’ Tapi Yesus mengatakan, “Akulah hidup, Akulah kebangkitan” Ini menjadi ciri khas, Dia adalah Allah yang hidup di dalam dunia.
Saudara-saudara sekalian, Yesus Kristus dibangkitkan, atau Yesus bangkit sendiri? Di dalam hal bangkit, Dia pasif atau Dia aktif? Alkitab juga mengatakan, Allah memakai Roh membangkitkan Dia. Alkitab juga mengatakan, “Kamu mematikan Dia dengan orang jahat, tetapi Aku membangkitkan Dia dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Aku.” Ini ada 3 versi: Yesus bangkit sendiri, Yesus dibangkitkan Roh, atau Yesus dibangkitkan Bapa? Yang mana yang betul, Saudara-saudara? Yang mana yang betul? Tiga-tiga betul. Yesus Kristus dibangkitkan oleh Allah, melalui Roh Kudus, dan demi kebangkitan itu, kuasa memang ada pada diri Yesus Kristus. Secara manusia, Dia mati, dibangkitkan. Secara ilahi, Dia sanggup bangkit sendiri. Itu sebab, sebagai orang Nazaret, yang bertubuh jasmani, yang dibunuh, dipaku, ditaruh di dalam kuburan, Allah Bapa dengan kuasa Roh Kudus membangkitkan Dia. Dan ini diulangi lagi di Roma pasal 8: Roh yang membangkitkan Kristus, kalau berada dalam dirimu, akan membangkitkan engkau seperti Kristus dibangkitkan.
Nah Saudara-saudara, itu sebab kita jangan lupa, Kristus sendiri mempunyai kuasa kebangkitan. Dia berkata, “I am the resurrection.” Dia adalah yang berlainan dengan para nabi waktu membangkitkan orang mati. Dia berlainan dengan para rasul pada waktu membangkitkan orang mati. Di dalam Perjanjian Lama, 2 orang nabi yang pernah membangkitkan orang mati, yaitu Elia dan Elisa. Dalam Perjanjian Baru dua orang rasul yang pernah membangkitkan orang mati, yaitu Petrus dan Paulus. Elia membangkitkan budak dari janda di Sarfat dan Elisa membangkitkan anak laki-laki dari seorang perempuan yaitu yang berada di kota Sunem. Petrus membangkitkan seorang bernama Dorkas dan Paulus membangkitkan seorang bernama Eutikhus. Inilah kedua nabi dan kedua rasul, masing-masing dalam Perjanjian Lama dan dalam Perjanjian Baru yang pernah menyatakan kuasa ilahi di dalam diri mereka, membangkitkan orang mati. Tetapi, semua, baik Elia, Elisa, Petrus, atau Paulus, semua mereka memerlukan doa, minta kuasa Tuhan sebelum melakukan mukjizat itu. Hanya Yesus Kristus tiga kali membangkitkan orang, Dia satu orang membangkitkan tiga kali, dan tidak pernah satu kali, Dia perlu berdoa. Saudara-saudara, Dia sendiri berkata kepada perempuan yang umur 12 dari orang yang namanya Yairus dengan berkata “Talitakumi” berarti, “Hai anak gadis, sekarang Saya suruh engkau bangkit,” lalu orang mati itu langsung bangkit. Pada waktu Yesus Kristus memegang usungan dari seorang yang mau dikuburkan, janda yang hanya memiliki seorang anak, putra satu-satunya, nangis dengan sedih, Yesus berhentikan dan Yesus mengatakan, “Hai pemuda, Aku suruh engkau bangkit,” orang itu langsung bangkit. Ketiga kali Yesus Kristus berdiri di hadapan kuburan Lazarus, dimana Lazarus sudah mati 4 hari, sudah busuk, sudah dikuburkan. Yesus tidak perlu berdoa, DIa hanya berkata, “Lazarus, keluar!” Alkitab mengatakan, maka orang mati itu keluar dari lubang kuburnya. Saudara-saudara, ketiga kali Yesus membangkitkan orang, mengapa Ia tidak berdoa? Mengapa tidak minta kuasa dari Allah? Tidak perlu, karena Dia sendiri Allah, yang mempunyai kuasa Ilahi, yang mempunyai sumber kekuatan mujizat. Dia mempunyai kuasa Allah, karena Dia adalah kebangkitan itu sendiri. “I am the resurrection.” Maka Dia berkata, “Bangkitlah!” Orang mati bangkit.
Saudara-saudara sekalian, Tuhan seperti ini, ditulis di sini, pernah mengalirkan darah, akhirnya Dia menjadi Gembala yang agung. Oh, Puji Tuhan! Yang mempunyai kuasa kebangkitan, dimatikan. Yang mempunyai hidup, di bunuh. Inilah satu paradoks yang paling besar, satu hal yang paling menjadi ironis. Manusia dicipta dan diberi hidup, memakai hidup yang dicipta untuk mematikan hidup daripada Sang Pencipta. Saudara-saudara ini ironis yang paling besar, ini dosa yang paling berani. Manusia yang dicipta berani membunuh Sang Pencipta yang menjadi Manusia. Manusia yang diberikan hidup, berani mematikan Sang Pemberi Hidup. Itu sebab, di dalam Kisah Para Rasul pasal 3 ayat 15 dikatakan, meskipun engkau membunuh ‘Penghulu Hidup.’ Saya nda habis pikir, nda bisa mengerti, terheran-heran. Engkau membunuh Penghulu Hidup. “You had killed The Master of Life,” bukan “You have kill the life.” Bukan katakan engkau sudah membunuh hidup, bukan engkau membunuh yang hidup, bukan engkau membunuh orang yang memiliki hidup, engkau telah membunuh Penghulu Hidup, The Lord of Life. Film tahun ini yang paling agung hanya The Lord of the Rings. Saudara-saudara, tapi Alkitab mengatakan Lord of Life, itu Kristus. Kristus, The Lord of Life. Engkau berani membunuh The Lord of Life, tapi Allah membangkitkan Dia, dan menjadikan Dia duduk disebelah kanan. The Lord of Life.
Jikalau orang tanya saya, apakah tindakan manusia yang paling berani , sejak Adam jatuh dalam dosa. Jawaban saya adalah, orang Farisi yang berusaha membunuh Yesus. Itu keberanian yang paling besar, keberanian yang paling kurangajar, keberanian yang paling tidak hormat kepada Tuhan. Try to kill The Lord of Life. Mungkinkah? Mungkinkah hidup yang berada di tangan Kristus, seluruh dunia dikuasai oleh Dia, dan Dia dimatikan oleh hidup yang diberikan leh Dia? Tak mungkin. Saudara-saudara, sebagaimana air yang berada di dalam gelas ini. Engkau pakai pisau yang paling tajam memotong dia menjadi dua bagian. Tak mungkin. Karena dia mempunyai sifat yang tak bisa dipotong begitu saja. Engkau pedang paling tajam memotong air ini di dalam gelas menjadi dua, dia langsung menjadi satu. Tak mungkin dipotong! Demikian The Life in Jesus Christ, itu adalah Master of Life, yang tak mungkin dimatikan. Tetapi Yesus sengaja mungkin menjadi mati, karena Dia pakai tubuh. Mengapa Yesus harus ada tubuh? Mengapa Yesus harus menjadi inkarnasi? Mengapa Yesus harus menjadi manusia? Supaya mungkin dibunuh. Lho, mungkin dibunuh untuk apa? Untuk membuktikan Dia tidak mungkin dibunuh. Nah, ini rahasia daripada firman Tuhan. Yang tidak mungkin dibunuh, sengaja menjadi mungkin dibunuh, untuk sungguh-sungguh dibunuh demi untuk membuktikan Dia tak mungkin dibunuh. Maka Dia akhirnya mengalahkan kematian, Dia bangkit pula, Dia jadi Juruselamat, Dia jadi Gembala yang Agung.
Dan sekarang ayat 21, melalui Gembala yang Agung ini, maka dijanjikan Tuhan, Dia akan melakukan sesuatu hal, disini dikatakan, “Kiranya meperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya.” Nah disini urutan-urutan yang sama sekali berbeda dengan konsep kita. “Mari kita melakukan kehendak Tuhan, sehingga kelakukanku bisa diperhitung orang yang baik.” Bukan itu! Sama sekali terbalik. Melengkapi engkau di dalam segala kebaikan sehingga engkau boleh melakukan kehendak-Nya. Begitu banyak orang Kristen sudah diselamatkan, “Oh Tuhan sekarang saya milik-Mu, saya menjalankan kehendak-Mu. Dan harap kehendak yang saya jalankan itu menjadi sesuatu yang baik, memuliakan nama-Mu.” Tuhan bilang tidak. Tuhan mengatakan, “di sini kamu harus dilengkapi di dalam segala kebaikan baru melakukan kehendak Tuhan.” Tuntutan itu sangat berbeda dengan kita. Selain selanjutnya di dalam minggu-minggu akan datang kita juga akan melihat beberapa hal yang sangat berbeda dengan konsep kita, muncul hanya di Ibrani ini. Saudara-saudara, to accomplish you in all good works. ‘Accomplish you in all good works’berarti apa? Kita dituntut untuk berbuat baik, sampai menjadi sempurna.
Nah Saudara-saudara, keselamatan Tuhan itu sudah sempurna belum? Sudah. Keselamatan itu yang menjadikan kita orang baik, menjadikan kita orang benar, menjadikan kita orang yang hidup, menjadikan kita orang yang disebut anak-anak Allah. Keselamatan itu sudah lengkap, sudah sempurna. Nda usah ditambah. Jikalau ada orang mengatakan, “Jikalau engkau diselamatkan, tetapi dipercik tidak dicelup, engkau belum sempurna,” Saudara, jangan terima. Jikalau orang mengatakan, “Engkau sudah menerima Yesus Kristus, harus memelihara hari Sabat, baru engkau bisa diselamatkan,” jangan terima. Jikalau orang mengatakan, “Engkau sudah diselamatkan harus berkarunia lidah baru engkau sempurna,” jangan terima, karena itu semua adalah embel-embel yang ditambahkan kepada kesempurnaan secara kualitas yang sudah terjadi. Di dalam darah Yesus Kristus sudah mengandung kuasa lengkap, kuasa sempurna untuk memperdamaikan kita. Amin? Di dalam darah Yesus Kristus, kematian Yesus dan kebangkitan, sudah mempunyai kuasa lengkap, kuasa sempurna, untuk memberikan hidup yang baru kepada kita. Amin? Saudara-saudara, karena ini sudah sempurna, jangan ditambah-tambah lagi. Saudara-saudara, Yesus adalah satu-satunya pengantara. Nda usah tambah Maria, nda usah tambah karunia lidah,nda usah tambah lagi sunat, nda usah tambah lagi hal-hal yang menjadikan Injil di-tidaksempurna-kan. Saudara-saudara, barang siapa yang menambah sesuatu di atas Injil berarti dia sudah menghina dan menganggap Injil tidak sempurna. Karena Injil sudah sempurna, nda usah ditambah apa lagi. Sudah sempurna.
Tetapi di sini dikatakan, “supaya kamu dilengkapi di dalam segala kebajikan.” Apa artinya? Ini adalah status sudah sempurna, kondisi belum sempurna. Nah Saudara-saudara, jangan kita campur aduk secara keselamatan. Saya sudah menerima secara sempurna; secara hidup sehari-hari, saya harus mengutarakan sesuatu praktek yang menyatakan hidup baru sudah ada di dalam dari saya. Sudah diselamatkan? Sudah. Orang sudah melihat engkau adalah orang yang diselamatkan? Belum. Karena apa? Engkau sudah diselamatkan secara status, tapi secara kondisi belum. Secara nama orang Kristen, secara fakta orang yang tidak beres. Secara kedudukan sudah boleh masuk sorga, secara kesaksian mempermalukan nama Tuhan. Jadi itulah sebabnya pada waktu Petrus menjadi Petrus dari nama Simon, itu dianjurkan oleh Yesus Kristus,“mulai hari ini namamu akan dirobah. Engkau akan disebut bukan lagi Simon, engkau akan disebut Petrus.” Apakah artinya Petrus? Batu. Bukan batu karang, batu kecil yang berada di karang. Batu yang berada dipakai untuk membangun istana rohani di atas pondasi Yesus Kristus. You will be called stone. Nama baru Petrus, nama lama apa? Simon. Saya kira saya tidak usah menguraikan terlalu banyak. Tapi saya mau tanya satu hal. Setelah Yesus merobah nama Petrus, Simon menjadi Petrus, setelah memberikan nama baru, sesudah itu Yesus manggil dia Petrus atau Simon? Coba jawab. Nda tau ya? Saudara nda tau ya? Saudara selain nda dengar khotbah,nda pernah baca Kitab Suci kan? Saudara baca Kitab Suci tidak memperhatikan. Tanya lagi, Yesus mengatakan kepada Simon, engkau tidak lagi disebut Simon. Engkau diganti nama menjadi Petrus. Oke, mulai hari itu nama dia baru. Nama baru, Petrus. Setelah Yesus memberikan nama baru Petrus kepada Simon, sesudah itu waktu Yesus panggil dia, panggil Petrus atau Simon? Terus panggil Simon, tidak panggil Petrus. Apa sebab? Secara status, engkau sudah dapat nama baru; secara fakta, sifatmu belum berobah. Nah itu artinya. Kapankah sebelum Yesus naik ke atas kayu salib memanggil dia Petrus? Satu kali. Kapan? Yaitu pada waktu dia sudah gagal, lalu setelah Yesus mati, bangkit, berkata, “beri tahu kepada Petrus. Beri tahu kepada dia,”waktu itu menyebut dia Petrus.
Nah Saudara-saudara, Yesus tidak memberikan dia nama lalu menyebut dia nama baru karena Dia tahu secara status sudah ada, secara fakta belum ada. Banyak orang Kristen seperti ini. Secara jiwa sudah diselamatkan, secara tubuh belum sempurna. Itu sebab di sini dikatakan, melalui Gembala yang Agung, dia akan menyempurnakan engkau di dalam segala kebajikan. Berarti di dalam melakukan kebajikan kita perlu disempurnakan. Karena kita diberikan hidup baru, justru untuk melakukan kebajikan. Efesus 2:10,“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Di dalamnya, ‘nya’ ini, ‘nya’-nya apa? Di dalam apa? Di dalam bukan Kristus, kalau di dalam Kristus ‘nya’nya ini musti pake huruf besar. Saudara-saudara, ini huruf kecil, kita hidup di dalam apa? Di dalam kebajikan, di dalam kebajikan, Live within the goodness, nah ini adalah Alkitab. Kita hidup di dalam pekerjaan yang baik, kita hidup di dalam kebaikan. Kebaikan apa? Yang dipersiapkan oleh Allah. Satu kali seorang missionary, waktu menjelaskan ayat ini, saya memperhatikan, dia mengatakan, “apakah kita yang sudah diselamatkan, harus mengerjakan semua yang baik?” lalu dia menjawab, “kalau begini, capek sampai mati belum selesai kerja kita.” Oh kalimat itu sangat membantu saya, karena dia meneliti ada satu ayat disini yang katakan apa, yaitu ‘kebajikan yang disiapkan Allah bagimu’. Saudara-saudara,so many good works to do, kita mungkin melakukan kebajikan luar biasa banyak, tapi engkau harus melakukan yang disiapkan Tuhan Allah bagimu, nah itu cari kehendak Tuhan seperti ini. Saya harus melakukan banyak perkerjaan, banyak pekerjaan saya bisa melakukan, tapi saya harus mengerjakan yang disiapkan Allah bagi saya, disiapkan Allah bagi kamu. Nah kalau engkau rajin, berusaha, terus menemukan apakah ada kebajikan yang disiapkan Allah bagimu, disitu engkau akan menemukan rencana Tuhan bagi pribadimu dan arah dan kekuatan yang dibutuhan sehingga engkau tidak boros.
Saudara-saudara, mari kita baik-baik mempergunakan waktu.Masih ingat 2 minggu yang lalu saya berkhotbah di sini mengatakan ‘bagaimana mempergunakan waktu, bagaimana menghitung waktu’ masih ingat? Hitung cara apa? Plus.Cara apa? Minus.Cara apa? Multiple.Cara apa? Membagi.Dengan demikian one life will be so effective, so efficient to be the vessel in the hands of God. Di dalam tangan Tuhan hidup kita menjadi berguna karena mengerjakan kebajikan yang disiapkan Tuhan bagi kita. Kita ini karya Tuhan, kita ini adalah perbuatan Tuhan yang diciptakan di dalam Kristus, recreated, diciptakan ulang, diciptakan kembali. The first creation in Adam, the second creation in Christ. The first created in the sinners body, the second in holy Body of Christ, church, di dalam Tubuh Kristus sebagai gereja. Saudara-saudara, lalu dilengkapi dengan segala macam, segala macam apa? Segala macam kebajikan, dilengkapi di dalam semua kabajikan, berarti kita berbuat baik dan terus menjadi makin-makin sempurna. Saudara-saudara, saya sebenarnya ingin bicara tentang bagaimanakah kita bisa berbuat baik?Berbuat baik mempunyai syarat-syarat atau prinsip-prinsip yang bagaimana? Pertama, harus mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Saudara-saudara, mengenal Tuhan secara Dia ada, dan Dia adalah Penciptaku, Dia Penebusku, itu satu hal. Kedua, mengenal Tuhan secara mendetail, Dia Tuhan yang bagaimana suci, bagaimana baik, bagaimana memimpin mempunyai rencana kepada seluruh dunia dan mempunyai pimpinan atas pribadiku, itu pengenalan yang lebih mendalam lagi. Semua orang mengetahui ada Megawati, tetapi hanya suaminya yang lebih tahu sifat dia, tradisi dia, cara kerja dia, tahbiat dia di rumah itu apa, karena apa? Itu pengenalan secara mempunyai sesuatu hubungan pribadi, mempunyai sesuatu perkenalan pribadi yang tidak ada pada orang lain yang tidak ada hubungan pribadi. Demikian kita mengenal Tuhan sama, kita mengenal Tuhan melalui khotbah, kita mengenal Tuhan melalui buku-buku, kita mengenal Tuhan melalui baca Alkitab, tapi apakah kita mengenal Tuhan melalui diperanakkan pula, diberkan sifat yang baru, dan diberi iluminasi setiap kali kita rendah hati membaca Alkitab? Saudara-saudara, to know Him personally, to know Him in detail itu tidak gampang. Sama-sama mengenal Tuhan, ada orang yang mengenal secara muka saja, ada yang mengenal sampai hati sedalam-dalamnya.Di dalam Alkitab mengatakan ada seorang murid yang selalu taruh kepalanya di dalam pangkuan Yesus Kristus, siapa dia? Yohanes. Dan pada waktu Yesus malam itu dibunuh, mau ditangkap, diadili, ada dua sikap murid, satu adalah Petrus yang mengikut Yesus dari jauh, satu adalah Yohanes yang mengikut sedekat mungkin. Mengenal Yesus Kristus mempunyai berbeda-beda tingkat, berbeda-beda tahap. Ada orang mengenal Yesus dari jauh, ada orang mengenal Yesus dari dekat, karena begitu dekat dengan Dia sehingga tidak ketinggalan bisikan apa yang keluar dari mulut Yesus, semua masuk telinganya, Yohanes orang seperti ini. Mari kita mengenal Tuhan dengan dekat kepada Dia, mengenal Tuhan dengan teliti, mengenal Tuhan dengan peka ada kalimat-kalimat apa yang penting dari Tuhan. Sama-sama mendengarkan khotbah, kalau sudah selesai kebaktian, saya panggil beberapa orang, coba tulis apa yang kau dengar tadi, ada orang cuma mengatakan, “khotbahnya bagus kok, lucu kok, khotbahnya menarik kok, sangat semangat,” ada orang mengatakan, “saya mendengar beberapa kalimat yang belum pernah saya tahu,” coba kasih tahu apa kalimat itu? Dia akan beritahu kepada engkau apa yang dia teliti dengan sungguh-sungguh. Anak-anak saya umur 9, saya mulai melatih catat khotbah, umur 9, umur 10 dia ikut kebaktian, “perhatikan!! Apa kalimat yang penting,” pulang saya periksa, nah berapa poin. Saya merasa ada 2 anak saya, yang nangkapnya cepat luar biasa dan kalimat yang penting nda pernah lolos.
Saudara-saudara, saya harap kita menjadi orang Kristen seperti ini. When Jesus talks, when He says something, secret, mystery, reveals His heart to us, we immediately understand what the meaning. Sama-sama menjadi orang Kristen, ada semacam orang Kristen itu dengar khotbah berpuluh-puluh tahun nda ngerti sama sekali, cuma bilang, “Saya sudah ikut kebaktian setiap minggu, saya paling rajin.” Tapi ada orang Kristen baru ikut tidak lama langsung kalimat-kalimat yang paling penting masuk ke dalam lubuk hati sedalam-dalamnya. Paulus berkata ada semacam wanita yang seumur hidup dengar khotbah nda pernah ngerti. Saya takut sekali, saya takut kalau saya menjadi orang seperti itu. Tetapi puji Tuhan, dari kecil saya dididik dan diberikan sesuatu oleh Tuhan sendiri: setiap kali saya membaca sesuatu, saya melihat sesuatu, kalimat yang paling penting saya langsung hapal. Demikianpun surat kabar saya lihat, saya pasti tangkap yang paling penting; satu buku yang begitu tebal, kalimat yang paling penting saya ingat, saya taruh di dalam hati, pada saat perlu saya langsung keluarkan. Seperti apa yang Tuhan Yesus berkata “seorang scribes adalah seorang ahli kitab, dia akan keluarkan bahannya dari yang baru, dari yang lama, karena dia hapal semua.” Dan Paulus berkata, “Simpan baik-baik dengan segala bijaksana tentang kelimpahan firman Kristus di dalam hatimu.” Saya percaya ini semua menjadi gudang pengertian yang mengakibatkan kita bisa mengetahui, bisa menjalankan kebajikan.
Kedua, seorang yang melakukan kebajikan selain mengerti segala rencana Tuhan yang bajik dengan peka, dia mengetahui melakukan kebajikan melalui pernah menderita. Saudara-saudara, orang yang nda pernah menderita itu orang yang sangat menakutkan. Seorang yang dari kecil sampai dewasa nda pernah tahu apa itu lapar, nda pernah tahu apa itu miskin, nda pernah tahu apa itu kesulitan-kesulitan hidup, nda pernah tahu apa itu sakit, nda pernah tahu apa itu ditipu oleh orang lain, cumaenak-enak teruuss… lancar sampai menjadi dewasa, sampai menjadi tua, saya takut orang seperti itu karena mereka akan menjadi orang yang hatinya sangat-sangat kejam. Waktu melihat orang lain susah, mereka tidak ada memperhatikan, mereka hanya mencela, “Kenapa engkau terlalu banyak cinta kasih kepada dia?” Dia tidak megerti kesulitan orang, dia tidak tahu, dan dia tidak mengetahui. Kalau ada sedikit kesulitan mereka mengeluh, tetapi orang punya kesulitan mereka tidak kasihan. Karena apa? Mereka sendiri tidak menderita. Saudara-saudara, seseorang di dalam penderitaan, lalu mempunyai cinta kasih yang sungguh, itu bajik dan itu indah sekali.
Jenderal yang paling terkenal abad ke-20 adalah Jenderal MacArthur. Dia yang memaksa itu Hirohito, Kaisar Jepang, harus tanda tangan menyerah kepada dunia karena dia mengadakan peperangan dunia. Jenderal MacArthur, pada waktu dia membikin suatu makalah, diumumkan, langsung menjadi orang terkenal di seluruh dunia. The prayer of a father, doa seorang ayah. Dia mengatakan, “Tuhan, aku minta kepadaMu sebelum aku mati, kabulkan doa ini, yaitu berikan anak-anakku kesulitan-kesulitan, berikan kepada anak-anakku ombak yang besar, berikan kepada anak-anakku penderitaan-penderitaan. Biarlah mereka ditaruh di ombak yang besar sekali, di tengah-tengah laut yang marah, dan di tengah-tengah banyak orang yang jatuh. Tuhan, bawalah mereka di ombak yang besar tetapi pelihara mereka jangan jatuh, bahkan mereka bisa membangunkan mereka yang di pinggir yang sedang jatuh.” Pada waktu saya masihh umur 20 lebih, sebelum menikah, sebelum menjadi ayah, membaca the prayer of a father dan belakangnya tanda tangan “Jenderal MacArthur,” saya tertarik luar biasa, “Oh Tuhan caranya begini, kalau saya dulu tidak ada ayah, umur 3 sudah menjadi seorang yang kematian papa di tengah kesusahan, peperangan, kelaparan, kesakitan, kemiskinan saya dibesarkan. Kalau begini saya baru tahu ayah yang betul-betul agung adalah ayah yang bukan menginginkan anaknya enak-enak saja.” Kalau engkau hidup di dalam lingkungan yang enak-enak, lancar-lancar, nda pernah susah, saya kuatir hari depanmu akan jadi apa. Saudara-saudara, banyak orang-orang yang agung mereka menjadi sukses karena mereka pernah menderita.
“Tuhan menghibur orang melalui penderitaan,” lho kok begitu ya? Ini Alkitab, “melalui penderitaan kita dapat penghiburan,” ini Paulus di dalam 2 Korintus pasal pertama, cara Tuhan menghibur bukan kalimat syair yang enak-enak, bukan dengan makalah yang indah-indah, bukan dengan tepuk-tepuk tangan di atas bahumu, janji-janji yang kosong, Tuhan menghibur engkau melalui penderitaan yang diberikan kepada engkau. Dan di dalam penderitaan kita melihat bagaimana Tuhan mendidik kita, mempersiapkan kita untuk mengerti penderitaan orang lain, dan disitu kita melakukan kebajikan. How can we do good? Saudara-saudara, bagaimana bisa menjadi orang yang melakukan kebajikan? Mengerti isi hati Tuhan; kedua, mengerti penderitaan orang lain. Kalau mau mengerti penderitaan orang lain salah satu jalan yang paling penting: sendiri pernah menderita. Itu sebabnya, jika engkau picik, engkau sakit, engkau gagal, engkau patah hati, engkau miskin, engkau dibuang oleh orang lain, engkau difitnah, diejek, jangan, jangan, engkau bersungut-sungut; engkau bersyukur kepada Tuhan.Now is the time You are training me, let me through the valley of the shadow of death to be equipt with a victorious power. Tuhan sedang mempersiapkan engkau untuk melewati lembah bayang-bayang maut, untuk mempunyai kuasa kemenangan mengalahkan kesulitan-kesulitan, dan bisa melakukan yang baik. Setelah engkau dilengkapi melalui kebajikan-kebajikan itu, baru engkau bisa menjalankan kehendak Allah. Kiranya Tuhan memberkati kita.
[Transkrip Khotbah belum diperiksa oleh Pengkhotbah]