Ke Antiokhia di Pisidia (2), 27 Maret 2022

Kis 13:13-52

Pdt. Dawis Waiman, M. Div.

Saudara, pada waktu kita melihat pada bagian pasal 13 ini maka pasal 13 ini adalah berisi khotbah Paulus yang diberikan kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi tetapi yang takut akan Allah di sinagoge. Artinya adalah ini adalah khotbah yang Paulus berikat, kalau Saudara mau katakan, sebagai satu-satunya catatan khotbah Paulus yang diberitakan kepada orang-orang Yahudi di sinagoge tetapi juga sekaligus merupakan khotbah pertama Paulus yang dicatat di dalam Kitab Suci. Jadi pada waktu Saudara melihat kepada khotbah ini dan Saudara tidak menemukan lagi Paulus berkhotbah di dalam sinagoge orang-orang Yahudi, itu berarti apa? Kelihatannya ini menjadi satu berita utama yang menjadi berita yang disampaikan oleh Paulus kepada orang-orang Yahudi ketika mereka atau dirinya dan Barnabas atau dirinya dengan Silas itu melayani kepada orang-orang Yahudi di sinagoge. Sinagoge itu adalah tempat rumah ibadah orang-orang Yahudi. Jadi kalau seperti kita zaman sekarang namanya gereja, kita berkumpul bersama dengan orang-orang Kristen yang lain, tetapi kalau orang-orang Yahudi berkumpul setiap hari Sabat yaitu pada hari Sabtu mereka berkumpul di rumah ibadah yang namanya sinagoge.

Saudara, apa yang mendorong Paulus pergi ke sinagoge untuk berkhotbah? Kita waktu lalu telah melihat kalau tujuannya adalah untuk mau pergi ke tempat di mana ada orang-orang yang sudah tersedia untuk mendengarkan firman Tuhan. Dan di dalam kebudayaan orang-orang Yahudi, kalau ada orang petinggi yang belajar theologi atau iman atau pengajaran agama orang Yahudi, yang menjadi tokoh yang terkenal misalnya seperti itu, atau pemimpin orang-orang Yahudi datang dalam sinagoge, maka mereka biasanya menawarkan untuk orang itu mau menyampaikan sepatah dua patah kata untuk orang-orang yang datang dan beribadah di situ. Kesempatan itu digunakan oleh Paulus dan Barnabas ketika mereka ada di Antiokhia yang di Pisidia.

Dan Saudara, sebab kedua kenapa Paulus itu pergi ke sinagoge terlebih dahulu. Saudara, saya percaya ini adalah satu prinsip yang Yesus Kristus sendiri ajarkan kepada orang-orang Yahudi atau kepada para rasul ketika Dia ada di dunia ini yaitu Injil pertama-tama harus diberitakan kepada orang Yahudi baru kemudian orang bukan Yahudi. Karena Allah ketika bekerja di dalam sejarah keselamatan manusia maka Allah bekerja melalui Abraham dan keturunannya terlebih dahulu untuk melalui mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa yang lain. Makanya Saudara bisa melihat di dalam janji Tuhan kepada Abraham, di situ ada dikatakan selain dari keturunan yang banyak seperti bintang di langit akan diberikan kepada Abraham, selain dari tanah perjanjian yang akan diberikan kepada Abraham, tapi juga nama Abraham akan masyur kepada bangsa-bangsa. Dan kalau Saudara melihat di dalam surat Galatia, di situ Paulus mengatakan berkat Allah kepada Abraham untuk memberkati bangsa-bangsa itu terwujud di dalam Yesus Kristus.

Jadi pada waktu kita bicara tentang kenapa Paulus pergi kepada sinagoge terlebih dahulu, kenapa dia khotbah kepada orang Yahudi terlebih dahulu, bukankah dia adalah rasul yang Tuhan panggil untuk pergi kepada bangsa-bangsa yang lain untuk memberitakan Injil kepada mereka? Sebabnya adalah prinsip ini, pertama adalah harus kepada orang Yahudi terlebih dahulu baru kepada orang bukan Yahudi. Kenapa kepada orang bukan Yahudi setelah orang Yahudi? Ketika orang Yahudi telah menolak berita dari Injil itu, maka dari situ Paulus pergi kepada orang-orang bukan Yahudi untuk memberitakan keselamatan dari Yesus Kristus kepada diri mereka. Jadi ini yang membuat Paulus pergi ke sinagoge, Paulus kemudian mengabarkan Injil di situ. Dan Saudara sendiri bisa melihat di dalam Kisah Para Rasul pasal 1 yang menjadi dasar yang Kristus perintahkan di dalam pelayanan orang-orang Yahudi atau para rasul yang percaya kepada Kristus.

Pertama adalah ketika mereka pergi, mereka harus mulai penginjilan itu dari Yerusalem ke Yudea, lalu ke Samaria, baru kemudian ke ujung bumi. Jadi sentralitasnya adalah orang Yahudi terlebih dahulu baru kemudian kepada orang bukan Yahudi. Saudara bisa lihat juga dari peristiwa ketika Roh Kudus diberikan kepada orang-orang Kristen dan ditandai dengan berbicara bahasa lidah di situ, maka Saudara akan menemukan pertama adalah orang Yahudi di Yerusalem, kedua adalah kepada orang Yahudi campuran di Samaria, baru ketiga adalah kepada orang non-Yahudi di Yudea, lalu kemudian kepada orang bukan Yahudi yang ada di Efesus. Padahal urutannya adalah seharusnya Yerusalem, lalu region yang lebih besar Yudea, lalu Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Jadi ini adalah satu pola yang diterapkan oleh para rasul ketika mereka melayani.

Dan Saudara, apa yang menjadi berita yang Paulus sampaikan di sini? Saudara kalau perhatikan di dalam pertemuan kita beberapa minggu yang lalu maka Saudara bisa melihat bahwa berita yang Paulus beritakan adalah kulminasi di dalam Yesus Kristus atau puncak dari segala perjalanan sejarah di dalam dunia ini adalah pada pribadi Yesus Kristus. Saudara kalau baca di dalam seluruh Kitab Suci kita dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru pun Saudara akan menemukan kalau Perjanjian Lama itu berbicara mengenai Kristus yang akan datang, Perjanjian Baru berbicara tentang Kristus yang sudah datang dan mati di atas kayu salib.

Jadi waktu kita melihat pada tulisan para nabi yang ada di Perjanjian Lama, nubuat-nubuat yang diberikan nabi-nabi itu adalah berbicara tentang Mesias yang akan datang. Dan ketika Yesus Kristus datang ke dalam dunia apa yang rasul-rasul itu beritakan? Mereka adalah saksi mata dari Kristus yang datang inkarnasi ke dalam dunia menggenapi nubuat yang disampaikan oleh nabi-nabi di dalam Perjanjian Lama. Itu sebabnya tadi dikata apa yang menjadi isi berita dari Kitab Suci? Yaitu Kristus. Semua nabi Perjanjian Lama bicara tentang Kristus yang akan datang, semua rasul dalam Perjanjian Baru berbicara bahwa nubuat nabi sudah digenapi dalam diri Yesus Kristus. Jadi Kristus adalah kulminasi, Kristus adalah puncak dari pewahyuan yang ada di dalam Kitab Suci, yang ada di dalam sejarah penebusan manusia, tetapi juga Saudara, bukan hanya berhenti pada waktu Yesus datang inkarnasi ke dalam dunia tapi kalau Saudara baca dari seluruh Kitab Suci dari Kejadian sampai kepada kitab Wahyu maka Saudara akan menemukan titik omega dari dunia ini, alfa itu bicara dari titik penciptaan kejadian, dan titik akhir dari dunia ini semuanya bersentral pada diri Kristus. Apa yang membuat dunia dicipta? Saudara mungkin bisa ngomong oh kehendak Bapa yang membuat bumi ini dicipta. Tetapi kalau Saudara baca dari surat Kolose, Saudara baca dari Injil Yohanes dan surat Efesus, Saudara akan menemukan yang mencipta dunia ini adalah Kristus dan untuk kemuliaan daripada Kristus. Ketika Saudara membaca surat di dalam surat Filipi maka Saudara akan melihat bahwa Kristus akan datang untuk kedua kali dan semua lutut akan bertekuk di bawah kaki Dia untuk menyembah dan mengakui kalau Dia adalah Tuhan, hakim, dan pencipta dari seluruh alam semesta ini.

Jadi kalau Saudara mau tanya pada waktu kita hidup dalam dunia ini, dunia ada arahnya tidak? Dunia ada tujuannya tidak? Jawabannya adalah ada. Lalu kalau mau ditanya lagi tujuan dan arahnya itu siapa yang menentukannya? Apakah orang-orang penting yang ada di dalam dunia ini? Memang sepertinya orang-orang penting di dalam dunia ini bisa menjadi orang yang disebut sebagai orang yang agung karena mereka adalah orang-orang yang pengajarannya bisa sampai diteruskan kepada zaman kita walaupun mereka hidup ribuan tahun sebelumnya dan pengaruh dari pengajaran mereka masih mempengaruhi dari seluruh dunia ini. Tapi apakah kehidupan dari dunia ini, arah dari sejarah ini ditentukan oleh orang-orang ini karena pengajarannya yang begitu punya kedalaman, begitu berpengaruh sekali, yang membuat orang-orang dalam dunia tidak bisa tidak mengakui kalau apa yang diajarkan itu adalah sebuah kebenaran? Saudara, jawabannya adalah tetap bukan di tangan mereka, tetapi di dalam tangan Tuhan atau di dalam tangan Kristus.

Jadi pada waktu kita melihat di dalam sejarah kehidupan kita, Saudara harus mengerti satu hal khususnya sebagai orang yang percaya keberadaan Tuhan, percaya kalau Yesus Kristus telah menyelamatkan Saudara dari kubangan dosa untuk hidup di dalam sebuah kehidupan kudus, menggenapkan apa yang menjadi rencana Allah dalam hidupmu, Saudara harus punya kacamata yang berbeda di dalam melihat sejarah dunia ini. Saudara nggak bisa hanya melihat dari perspektif lokal, “Saya hidup di sini, ini urusan saya,” atau, “karena saya tidak suka sejarah maka saya mungkin fokuskan lebih kecil lagi tentang kehidupan keluarga saya dan lalu saya berusaha melakukan segala sesuatu dalam kehidupan keluarga saya yang terbaik menurut keinginan saya.” Atau lebih besar sedikit, “Saya memberi pengaruh kepada RT,” lebih besar sedikit, “saya memberi pengaruh pada kelurahan,” lebih besar sedikit, “saya memberi pengaruh pada satu kabupaten tertentu.” Atau kalau Saudara punya jabatan lebih tinggi Saudara menjadi seorang yang mempengaruhi satu negara, misalnya. Lalu menjalankan rencana siapa? Diri kita sendiri. Kalau Saudara punya prinsip seperti itu, itu bukan prinsip Kitab Suci.

Saudara, kita dipanggil oleh Tuhan untuk diselamatkan guna menjalankan rencana Tuhan melalui kehidupan kita di dalam setiap scope yang Tuhan percayakan bagi diri kita, tetapi Saudara harus tahu bukan berakhir pada scope itu tapi Saudara sedang mengerjakan satu scopescope kecil yang mungkin Saudara mampu lakukan itu di dalam rencana Tuhan yang kekal itu dari alfa sampai omega walaupun Saudara tidak mengerti Saudara sedang berbagian apa dalam rencana kekal itu, tetapi Saudara harus tahu Saudara ketika melayani Tuhan di dalam semua bidang hidupmu untuk kemuliaan nama Dia, dengan satu budaya yang tadi saya katakan Saudara bangun di dalam budaya alkitabiah atau budaya kehidupan orang Kristen, Saudara sedang melakukan satu dampak tertentu di dalam sejarah keselamatan manusia sampai akhir. Itu panggilan kita.

Makanya di dalam kitab Zakharia yang kita Pendalaman Alkitab kemarin, pada waktu Tuhan menyatakan pada Zerubabel melalui pengelihatan yang diberikan kepada Zakharia ada kaki dian yang punya tujuh tiang lampu lalu ada gambar dari dua pohon zaitun yang ada di kiri dan kanan itu, lalu di bagian akhir daripada perikop itu dikatakan yang memberi perintah itu adalah Tuhan semesta alam. Jadi pada waktu Zerubabel dan Yosua, seorang pemimpin politik dan seorang pemimpin agama memimpin Israel menjalankan kehendak Tuhan menyelesaikan pembangunan dari rumah Tuhan, yang dilihat sebagai satu rumah yang tidak terpadang, yang kecil, tidak lebih mewah dari rumah Bait Allah yang dibangun oleh Salomo, tapi ketika mereka mengerjakan pekerjaan itu karena pekerjaan itu diberi perintahkan oleh Tuhan kepada mereka, mereka sedang mengerjakan satu tugas yang diberikal Allah semesta alam yang diberikan kepada mereka, dan punya itu berarti mereka ketika melakukan pekerjaan kecil itu mereka sudah berbagian di dalam rencana Allah semesta alam yang kekal ini. Orang Kristen dipanggil seperti itu. Di manapun Saudara berada, Saudara harus melihat kulminasi dari kehidupan dunia ini adalah pada diri Kristus, dan akhir dari dunia ini itu ada pada Kristus. Jadi tujuannya seperti itu. Saudara bisa lihat dari bagaimana orang Israel itu dipimpin keluar mulai dari Abraham lalu masuk ke Mesir kemudian akhirnya menggenapkan rencana dari Kristus datang ke dalam dunia ini.

Lalu yang kedua adalah pada waktu Saudara membaca bagian ini juga, maka Saudara akan menemukan ada muncul kata-kata yang selalu diulang oleh Paulus di sini. Saudara boleh lihat di dalam misalnya ayat yang ke-23, “Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya,” ada kata yang dijanjikan-Nya itu secara berulang kali dimunculkan misalnya ayat 23 yang sesuai dengan yang dijanjikan-Nya. Ayat 27, “Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.” Lalu Saudara boleh lihat di dalam ayat 29, “Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.” Saudara bisa lihat di dalam ayat 33 juga, “Telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua,” dan seterusnya.

Jadi pada waktu Saudara melihat kepada berita yang Paulus beritakan, Paulus gunakan cara bagaimana untuk memberitakan firman atau Injil Kristus? Saudara mungkin kita tambah satu bagian lagi. Saudara boleh baca di dalam ayat yang ke-30, “Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.” Dan Saudara, Paulus gunakan cara apa untuk membuktikan kalau Kristus itu bangkit dari kematian? Ada satu hal yang menarik yang bertolak belakang sekali dengan yang biasa kita dengar pada zaman kita sekarnag ini. Kalau orang mau menyaksikan tentang Kristus, biasanya orang yang di dalam zaman kita bicara berdasarkan apa? Pengalaman kan. Saya disampaikan oleh Tuhan seperti ini, saya pernah ketemu orang lalu dia ngomong, “Pak Dawis tahu tidak saya pernah memimpikan bertemu Tuhan. Dia sepertinya duduk di sebuah kursi yang putih sekali. Saya kecil sekali.” Dan dia mau bicara tentang Injil dari pengalaman pribadi yang dia alami itu.

Saudara, pada waktu kita bicara tentang Paulus dan pelayanan penginjilan Paulus, sebenarnya hal yang paling kalau kita mau gunakan prinsip itu, hal yang paling bisa dikatakan paling berkuasa untuk menyaksikan kebenaran Injil adalah pengalaman Paulus kan? Paulus adalah orang yang secara pribadi bertemu dengan Kristus pada waktu dia jalan ke Damaskus dan Tuhan menampakkan diri Dia kepada Paulus, dan Tuhan berbicara langsung kepada Paulus, memberi perintah kepada Paulus juga dan mengatakan kenapa engkau menganiaya Aku? Lalu selama di dalam perjalanan, sebelum dia melayani selama 3 tahun-an dia dipersiapkan oleh Tuhan Yesus sendiri itu kesaksian di dalam Galatia yang mengatakan kalau dia dididik oleh Kristus sendiri untuk sebelum dia terjun di dalam pelayanan yang lebih besar lagi dan Saudara kalau baca di dalam surat Korintus ada pengalaman di mana ada seseorang yang Paulus lihat itu diangkat ke lapisan ketiga dari sorga. Dia melihat orang itu tapi dia katakan saya tidak tahu apakah itu di dalam tubuh atau di luar tubuh dia mengalami pengalaman itu. Kenapa dia bicara seperti itu? Atau orang itu mengalami pengalaman itu? Karena ada orang-orang yang mengatakan diri guru palsu atau rasul palsu yang menyatakan kerasulan mereka berdasarkan mujizat atau penglihatan yang mereka miliki dan untuk menyatakan bahwa Paulus adalah rasul yang sejati yang dipanggil oleh Tuhan dia membicarakan hal itu. Artinya apa?

Banyak komentari yang mengatakan sebenarnya itu bukan penglihatan yang Paulus lihat dari orang lain yang diangkat ke lapisan tingkat ke-3 sorga, tetapi dia sendiri yang diangkat ke tingkat ke-3 dari sorga itu tapi dia berbicara dalam bahasa orang ketiga. Saudara, ini pengalaman-pengalaman yang luar biasa sekali ketika Paulus bertemu dengan Kristus dan bagaimana Kristus memimpin dia tetapi menariknya adalah pada waktu dia memberitakan kepada orang-orang Yahudi berkenaan dengan kebenaran Kristus, Paulus tidak menggunakan kesaksiannya itu untuk membuktikan kalau dia adalah rasul yang diutus oleh Tuhan dan Kristus itu adalah Kristus yang sungguh-sungguh adalah Mesias yang bangkit dari kematian. Tetapi Paulus menggunakan semua yang ada dikatakan di dalam Perjanjian Lama berkenaan tentang Mesias itu yang dia kutip satu persatu untuk menunjukkan kalau Yesus Kristus adalah Mesias dan dia tidak menggunakan diri dia yang dikatakan aku juga dipanggil untuk memberitakan itu dan aku dipanggil Kristus secara pribadi yang bangkit dari kematian itu tetapi dia berkata ada banyak saksi, saksinya itu siapa? Yaitu orang-orang yang mengikuti Kristus dari Galilea sampai ke pada Yerusalem.

Saudara, saya percaya kalau Saudara teliti satu persatu dari perkataan Paulus, Saudara akan kagum sekali melihat ke pada apa yang Paulus katakan dan bagaimana Tuhan bekerja di dalam sejarah Kristus ini atau sejarah keselamatan bagi manusia. Sebabnya karena apa? Karena Saudara ketika baca setiap kalimat dari khotbah Paulus, mulai dari orang-orang Israel itu ada di Mesir lalu kemudian di bawa keluar dari Mesir lalu kemudian 40 tahun di padang gurun lalu setelah itu 450 tahun di Tanah Perjanjian dan Hakim-Hakim yang memerintah Saul lalu ke pada Samuel, Saul, dan lalu kepada Raja Daud di situ sampai ke pada Yesus Kristus yang mati dan bangkit dari kematian maka Saudara akan melihat kata janji Tuhan digenapi atau perkataan Tuhan digenapi itu bukan hanya muncul di ayat-ayat tertentu yang tadi saya kutip itu tetapi semua kalimat yang Paulus gunakan itu menyatakan kegenapan dari apa yang Tuhan janjikan di dalam Perjanjian Lama.

Saudara kalau mau telusuri semuanya ada ayat-ayat itu di dalam Perjanjian Lama persis seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam Perjanjian Baru atau persis seperti yang terjadi pada Yesus Kristus. Salah satu contohnya apa yang membuat Yesus itu disalibkan dan mati? Dikatakan tanpa alasan mereka menyalibkan dan mematikan Kristus, betul kan? Saudara tahu itu dikutip dari mana? Dari Injil Yohanes dikatakan Yesus diserahkan untuk mati tanpa alasan sama sekali. Saudara kemudian bisa baca misalnya Yesus Kristus lahir dari siapa? Isai. Alkitab bilang Dia dari Isai, Dia anak siapa? Abraham, Matius bilang Dia anak Abraham. Lalu Dia anak siapa lagi? Melalui orang-orang tertentu di dalam silsilah Lukas pasal 3 itu dikatakan persis seperti itu dan kalau Saudara telusuri di dalam Perjanjian Lama maka Saudara menemukan memang Kristus lahir dari orang-orang ini dan orang-orang ini dipersiapkan di dalam sejarah kelahiran dari Mesias itu. Ini adalah hal yang luar biasa sekali, Saudara.

Jadi pada waktu kita bicara tentang sejarah, ini tujuannya ke mana, adalah Kristus yang menjadi tujuan yang utama itu akhir dari segala sesuatu. Tetapi ketika kita baca bagian ini, kita juga dibawa untuk melihat bahwa ternyata Tuhan yang menjadi Tuhan yang terakhir itu di mana Dia yang menjadi arah seluruh sejarah itu bekerja di dalam sejarah dunia ini untuk memastikan segala sesuatu yang Dia rencanakan bagi manusia itu tercapai seperti yang Dia kehendaki, nggak ada satu pun yang tidak tercapai. Jadi, pada waktu kita melihat kepada Kristus, Paulus berkata bahwa kenapa kita bisa menerima kalau Kristus itu adalah Mesias? Karena semua ciri-ciri yang ada pada diri Kristus itu ada pada Perjanjian Lama khususnya pada ayat-ayat yang berbicara tentang Mesias yang akan datang itu sehingga kita tahu kalau Yesus yang datang ke dalam dunia itu bukan Mesias palsu karena orang-orang Yahudi itu punya satu kerinduan yang besar atau 3 kerinduan yang besar di dalam hidup mereka yang pertama adalah mereka melihat diri mereka sebagai  bangsa yang dipilih oleh Allah itu sebabnya kalau mereka adalah bangsa yang dipilih Allah maka Allah bekerja di dalam mereka dan melalui mereka dan mereka menjadi satu bangsa yang begitu penting sekali di dalam dunia ini di mana mata Tuhan tertuju kepada mereka, mereka adalah biji mata Tuhan, seperti itu.

Yang kedua adalah mereka punya pengharapan Mesias akan datang. Mesias itu siapa? Mesias itu adalah seorang yang mereka nggak tahu siapa itu tetapi Tuhan memberikan ciri-cirinya dalam Perjanjian Lama, misalnya Dia adalah keturunan dari Abraham, dari Adam dulu yaitu Kejadian pasal 3 Tuhan bilang Dia adalah keturunan dari Adam tapi lahir dari perempuan yang tidak memiliki benih laki-laki lalu kemudian Saudara bisa tarik lagi kepada Abraham, Dia adalah Anak Abraham, Anak Ishak, Anak Yakub lalu kemudian Anak dari Yehuda, Anak Daud, dan seterusnya. Itu semua adalah bicara tentang kelahiran Mesias di dalam dunia ini. Dan Saudara, kenapa Tuhan bisa menjamin itu semua? Karena Dia punya kontrol terhadap dunia ini, Dia bisa memastikan kalau rencana Dia sungguh-sungguh bisa terjadidi dalam dunia ini melalui bukti kelahiran Yesus Kristus itu.

Jadi, pada waktu Paulus beritakan itu, Paulus mau ngomong kalau kita bukan menantikan orang-orang yang dipercaya sebagai Mesias dan Mesias belum tiba, misalnya di dalam Perjanjian Lama ada Makabeus yang mengatakan dirinya sebagai orang yang menjadi pemimpin Israel untuk membebaskan mereka dari Antiokhus Efpifanes yang mencemarkan Bait Allah lalu caranya bagaimana? Dia mengadakan pemberontakan dan orang-orang Yahudi pikir mungkin dia adalah Mesias, tapi ternyata dia bukan karena dia mati dan akhirnya pengikutnya bubar semua. Jadi pada waktu kita melihat ke pada orang-orang Yahudi mereka berpikir bahwa suatu hari ada seorang akan lahir dalam dunia ini yang dipimpin oleh Tuhan tapi mereka nggak tahu siapa orang itu yang pasti ada ciri-ciri dia lahir dari seorang perawan, dia Anak Abraham, Anak Ishak, Anak Yakub, Anak Daud, Yehuda Anak Daud seperti itu, tapi yang mana? Nggak mengerti. Lalu bagaimana tahu? Selain dari ciri-ciri itu ada ciri-ciri lain misalnya Dia adalah Allah yang memerintah sampai selama-lamanya, Dia adalah seorang manusia yang lahir dari perawan perempuan lalu Dia adalah seorang yang ketika mati Dia mengalami penderitaan, Dia disalibkan, lalu ketika Dia dibawa ke dalam pembantaian Dia tidak mengeluh sama sekali, Dia dibawa ke pembantaian dengan mulut yang diam, nggak ada perkataan sama sekali lalu kemudian pada waktu Dia disalibkan, dibawah Dia ada dibuang undi untuk mengundi pakaian Dia, kata-kata yang Dia ucapkan di kayu salib semua 7 perkataan-perkataan itu satu persatu menggenapi apa yang dikatakan di dalam Perjanjian Lama mulai dari “Bapa, ampunilah mereka. Aku haus. Eloi Eloi Lama Sabakhtani.”

Semua itu berbicara tentang apa yang Tuhan katakan di dalam Perjanjian Lama berkenaan dengan Mesias. Jadi pada waktu orang-orang Yahudi melihat kepada Mesias, ada pengharapan yang besar di dalam kehidupan mereka kalau Mesias akan lahir dalam dunia ini tetapi dari mana mereka tidak terlalu jelas cuma ada satu gambaran garis itu tapi paling tidak semua orang yang ada di dalam garis yang dijanjikan Tuhan itu mengharapkan suatu hari anaknya itu adalah Mesias tetapi Tuhan berkata akhirnya bukan semuanya Mesias hanya yang dari keturunan Maria, perawan Maria dan Yusuf itu adalah Mesias Tuhan yang lahir di dalam tubuhnya ini.

Lalu yang ketiga adalah orang Yahudi adalah orang yang punya kerinduan besar untuk mendapatkan pemngampunan dosa. Ini adalah 3 prinsip yang selalu diharapkan oleh orang Yahudi. Kenapa pengampunan dosa? Sebabnya karena mereka kalau melihat sejarah hidup mereka, cuma ada satu kata yang muncul mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk dan selalu melawan Tuhan. Saudara mau lihat dari mana? Lihat dari siapa? Kalau nggak mau Yakub, tapi Saudara bisa lihat dari Israel. Mulai dari bangsa Israel yang 12 suku itu, mereka sudah terlibat di dalam penyembahan berhala ketika mereka dibawa keluar dari perbudakan di Mesir selama 40 tahun mereka selalu mempertanyakan Tuhan dalam hidup mereka sampai akhirnya Tuhan murka dan Tuhan membinasakan 40 tahun generasi pertama itu semuanya habis di padang gurun karena pada waktu Tuhan menginginkan mereka masuk mengutus 12 pengintai cuma 2 orang yang percaya kuasa Tuhan untuk menolong mereka dan memberikan Tanah Perjanjian yang 10 lagi itu menghasut orang-orang lain untuk melawan Tuhan. Lalu setelah mereka mendapatkan Tanah Perjanjian, apa yang terjadi? Tuhan ngomong basmi semua orang yang ada di Kanaan karena mereka akan membawa engkau hidup di dalam dosa, yang mereka lakukan adalah biarkan orang-orang hidup, biarkan orang hidup berdampingan dengan orang Israel yang mengakibatkan kalau Saudara baca kitab Hakim-Hakim itu kejahatannya makin lama makin merosot, makin merosot, makin jahat sampai hakim pun jahat dan tidak hidup di dalam kesucian.

Saudara bisa lihat itu di dalam cerita Simson. Dia adalah hakim yang begitu tidak bermoral yang begitu hidup di dalam satu kehidupan yang tidak takut akan Tuhan dan ketika menjalankan segala sesuatu tujuannya adalah apa? Untuk diri dia. Bahkan ketika dia mati pun doa terakhirnya apa? Tuhan, beri aku kekuatan satu kali lagi untuk mengalahkan orang-orang musuh ini membunuh mereka untuk apa? Bukan kemuliaan nama Tuhan tetapi untuk membalaskan perbuatan mereka kepada ku. Itu Simson. Saudara, lalu setelah itu Saul melawan Tuhan. Ada Daud, Daud yang akhirnya membawa Israel kembali tapi ketika dia meneruskan kerajaan kepada Salomo mulai lagi di dalam penyembahan berhala sampai mereka dibuang dan ketika Kristus datang kembali, inkarnasi menggenapkan janji dari nubuat, mereka pun menolak Yesus Kristus. Kalau kita nggak masukkan Kristus, kita lihat dari sampai kepada Israel dibuang ke dalam perbudakan di Babel, maka pertanyaannya adalah apa yang membuat mereka dibuang? Satu sebab, dosa. Perbuatan mereka yang melawan Tuhan.

Makanya kalau Saudara perhatikan di dalam kehidupan orang Israel, hal ketiga yang mereka harapkan adalah pengampunan dosa. Mereka sadar sekali kalau mereka adalah orang-orang yang berdosa yang tegar tengkuk yang melawan Tuhan dalam kehidupan mereka, tapi Saudara anehnya adalah pada waktu Kristus datang, pada waktu Kristus diberitakan kepada mereka, mereka menolak Kristus. Sebabnya kenapa mereka menolak Kristus? Saudara bisa lihat ada beberapa kata di sini yang menjadi petunjuknya. Ayat 44, “Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah akan tetapi ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.” Sebabnya karena apa? Karena iri hati. Mereka nggak suka Paulus punya pengikut yang banyak. Bukan karena Paulus memberitakan sesuatu yang salah, tetapi karena mereka tidak suka Paulus sukses. Itu satu sebab.

Kenapa saya bilang seperti itu? Karena kalau Saudara perhatikan di dalam mulai dari ayat yang sebelumnya dan seterusnya selalu yang muncul adalah Paulus memberitakan firman Tuhan, firman Tuhan, dan pada waktu orang-orang banyak datang mencari Paulus sebabnya apa? Karena mereka ingin mendengarkan firman Tuhan. Jadi pada waktu mereka melihat kepada pelayanan Paulus dan mereka membenci kepada pelayanan Paulus bukan karena Paulus mengajarkan sesuatu yang salah atau sesuatu yang tidak sesuai dengan Kitab Suci mereka tetapi karena mereka tidak suka Paulus punya pengikut yang banyak, iri hati.

Saudara hati-hati kita sebagai orang Kristen dan bahkan Hamba Tuhan pun bisa tidak terlepas dari iri hati ketika melihat ada orang lain dan pelayan lain yang dipakai oleh Tuhan mungkin lebih besar dari diri kita. Itu bahaya sekali kalau begitu kita iri hati biasanya mengakibatkan timbulnya perpecahan dan ada usaha-usaha menghasut untuk terjadinya perpecahan di dalam pelayanan gereja. Saya pikir kita perlu punya kebesaran hati untuk menerima orang-orang yang melayani yang melampaui diri kita dan kita percaya bahwa setiap orang punya panggilan sendiri di mana Tuhan berikan untuk melayani di dalam scope pelayanan yang Tuhan percayakan bagi diri dia. Ada iri hati itu tetapi hal yang kedua yang lebih serius adalah, nggak kalah serius dengan iri hati, yaitu ada yang mengatakan mereka tidak siap untuk melihat orang-orang bukan Yahudi duduk berdampingan dengan mereka Orang Yahudi dan beribadah kepada Tuhan yang sama. Saudara bisa baca itu di dalam Kisah Rasul sebelumnya mulai dari pasal yang ke-11 lalu Saudara bisa baca di dalam persidangan-persidangan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen Yahudi yang ada di Yerusalem, Saudara boleh lihat di dalam surat Galatia, Saudara boleh lihat di dalam surat Efesus. Di situ ada persoalan di mana orang-orang Yahudi dan non-Yahudi itu sepertinya suka berselisih dan orang-orang Yahudi Kristen selalu melihat bahwa kalau orang-orang non-Yahudi yang ingin menjadi Kristen mereka harus mengadopsi tradisi dari orang Yahudi, apakah itu disunat, ataukah itu adalah menjalankan Hukum Taurat dengan makanan yang haram dan halal itu, mereka harus lakukan itu dan kalau mereka langsung tiba-tiba menjadi orang Kristen dibaptis sepertinya halnya Kornelius lalu mereka didampingkan dengan orang Yahudi, orang Yahudi merasa nggak bisa karena itu mereka nggak suka, mereka menolak apalagi orang Yahudi itu sangat pentingkan haram dan halal.

Bayangkan kaya gini saya pernah ke Israel lalu pada waktu itu kita biasanya hari-hari biasa itu makan duduknya bebas. Suatu hari di hari Sabtu tiba-tiba kita punya meja makan itu dibatesi, kita nggak boleh ke daerah situ, kita hanya boleh duduk di daerah sini lalu tempat minum yang semula kita bisa ambil sendiri di situ ada tulisan, tulisannya adalah misalnya “Ini bagian di mana orang tidak perlu gunakan handle atau tekan untuk mengeluarkan minuman itu.” Saya nggak tahu caranya gimana pokoknya itu dianggap sebagai suatu pekerjaan di hari Sabtu itu. Dan pada waktu saya tanya, “Kenapa ada pembatasan seperti ini? Kita nggak boleh duduk di sana? Sebabnya karena apa?” Ternyata orang-orang Yahudi pada hari Sabat mereka nggak masak makanan, lalu yang dilakukan adalah pergi ke restoran atau pergi ke hotel, di situ mereka nginap, di situ mereka makan. Dan mereka tidak mau bergabung dengan orang-orang bukan Yahudi karena dianggap haram.

Sekarang Saudara, kita berbakti, minggu ini banyak orang Yahudi, atau ada orang non-Yahudi yang biasa ikut kebaktian tapi mereka dipisahkan, di tempat yang lain, apakah di belakang atau mungkin di samping, tapi mereka nggak bergabung. Tiba-tiba di Sabat berikut nya, ternyata, sinagoge itu penuh dengan orang. Alkitab bilang penuh sekali, hampir semua dari orang kota itu datang ingin mendengarkan firman yang diberitakan oleh Paulus. Lalu orang Yahudi yang biasa datang, misalnya, tempat duduk Dodi, dia duduk, Doni orang Yahudi misalnya, eh karena Dodi telat sedikit, ternyata yang sudah duduki itu adalah orang lain, misalnya Ricky yang non-Yahudi. Kira-kira Dodi gimana? Mungkin kesel, ini tempat duduk saya, saya tidak suka ada orang non-Yahudi yang duduk di sini, itu adalah sesuatu yang melanggar hukum Tuhan, yang haram, sekarang, tempat duduk kami itu, yang halal-halal itu sekarang diduduki oleh orang-orang non-Yahudi. Saya yakin mereka akan marah, mereka nggak suka hal itu. Dan mereka akan menentang keberadaan dari orang-orang non-Yahudi itu, dan bahkan kesamaan di dalam iman yang mereka miliki dengan orang-orang Yahudi Kristen.

Ini yang membuat ada yang menafsirkan kenapa mereka menolak Kristus, karena mereka melihat ketika Kristus menjadi Mesias itu, tembok pemisah yang selama ini mereka jaga antara orang Yahudi dan non-Yahudi itu dihancurkan. Kalau itu dihancurkan berarti tidak ada lagi pemisahan, tidak ada lagi level kekristenan, tidak ada lagi yang lebih superior daripada yang lain, semuanya sama rata di hadapan Tuhan, dan mereka tidak siap untuk menerima kebenaran ini. Makanya mereka iri hati, lalu mereka menolak, mereka berusaha menjalankan berbagai cara untuk menghasut orang-orang demi untuk melawan pengajaran yang Paulus beritakan. Termasuk menghasut perempuan-perempuan kaya yang ada di kota itu untuk membuat suami mereka melawan Paulus, dan akhirnya menganiaya Paulus.

Saudara, kita gimana dengan Injil Tuhan? Hati-hati, saya pikir ini adalah satu peringatan yang penting bagi diri kita. Kadang-kadang ketika kita tidak siap untuk menerima satu kebenaran berita Injil, kita bukan melihat berita itu benar atau salah, berdasarkan Alkitab, tapi mungkin yang kita lihat adalah orang itu sedang menyerang ego saya, orang itu sedang menyerang kesukaan saya, orang itu sedang, mungkin, membicarakan sesuatu yang dengan tujuan untuk menyinggung saya, karena dia tidak suka saya, bukan berdasarkan firman Tuhan. Dan Saudara harus hati-hati ketika hal itu terjadi, mungkin kita menjadi seperti orang Yahudi, yang bukan melawan karena itu adalah sesuatu yang salah, tetapi melawan karena ada kepentingan diri di balik daripada perlawanan itu. Dan seperti ini bisa dipakai oleh iblis untuk memecah gereja. Jadi ada hal yang kita perlu hati-hati di dalam menghadapi berita dan kebenaran yang kita terima di dalam kehidupan kita.

Mungkin saya tutup dengan satu bagian, sebelum, dua bagian lah. Dengan cara apa Paulus itu ditentang? Orang Yahudi bilang melalui menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah. Saudara, kenapa mereka menjadi orang-orang yang, yang gampang untuk dihasut? Terus terang, waktu saya baca-baca tentang commentary tentang bagian ini, banyak orang yang melewatkan, nggak mau membahas hal ini, hanya mau bilang perempuan kaya, atau perempuan terkemuka yang gampang dihasut, seperti itu, yang membuat suami mereka dihasut. Tetapi ada satu yang mengatakan seperti ini, yang menarik, kenapa perempuan terkemuka itu lebih gampang dihasut? Karena orang yang terkemuka, itu biasanya adalah orang yang mungkin mempunyai derajat lebih tinggi daripada orang lain, atau secara ekonomi lebih tinggi daripada orang-orang yang lain. Kalau mereka adalah orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi, biasanya mereka menyatakan kedudukan mereka yang lebih tinggi itu dari hal apa? Mungkin status pekerjaan mereka, mungkin status sosial ekonomi mereka di situ, dan mereka menampilkan diri sebagai orang baik melalui kedermawanan mereka untuk menolong orang lain. Atau bahkan, mereka menganggap sekuritas hidup mereka, kesalehan mereka, penerimaan Tuhan terhadap diri mereka, itu dari uang, atau dari amal ibadah yang mereka lakukan di dalam hidup mereka.

Jadi, pada waktu mereka mendengar, bahwa kabar keselamatan Kristus itu adalah sesuatu yang diberikan secara anugerah oleh Tuhan, bukan melalui perbuatan, mereka sulit untuk menerima kebenaran itu. Akibatnya ketika ada orang-orang Yahudi yang tidak suka kepada Paulus, menghasut mereka, mereka adalah orang yang paling gampang untuk dihasut, apalagi mereka punya otoritas dan punya suara di dalam lingkup orang Yahudi. Jadi mereka bisa menggerakkan orang untuk melawan Paulus dan Barnabas pada waktu itu.

Jadi hati-hati bicara tentang hal ini, tentang kebenaran yang kita dengar, apalagi kalau hal itu tidak sesuai dengan pemikiran kita. Jangan-jangan kita sebenarnya bukan sedang menentang orang, pengajaran, atau menentang orang itu dari sisi pengajaran dia yang salah, tetapi mungkin karena masalah personal kita dengan orang itu. Itu bahaya.

Lalu, yang terakhir adalah, Paulus berkata, iman di dalam Kristus, itu bukan persoalan pluralisme, tetapi iman di dalam Kristus itu adalah persoalan satu-satunya jalan untuk keselamatan. Kenapa kita bisa katakan seperti ini? Karena Saudara ketika melihat pada waktu Paulus ditolak oleh orang-orang Yahudi itu, yang Paulus lakukan adalah? Mereka mengebaskan debu yang ada di kaki mereka, lalu pergi meninggalkan orang-orang itu, tetapi sebelum mereka meninggalkan orang-orang itu dengan mengebaskan kaki mereka, Paulus bicara di dalam ayat 47 seperti ini, “Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Lalu ayat 41, “Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu.” Maksudnya adalah pada waktu orang-orang Yahudi itu menolak Injil Kristus, Paulus bilang apa? “Memang kamu akan menolak, dan kamu tau tidak, ketika kamu menolak, maka di situ tidak ada keselamatan, kamu adalah orang-orang yang menjadi penghina-penghina dan kamu tidak percaya kepada berita yang dikabarkan,” kebaskan debu, pergi.

Saudara, itu sebagai satu kebenaran dan simbolisme yang menyatakan kalau Tuhan menolak orang-orang itu. Kalau orang menolak Kristus, maka mereka ditolak oleh Tuhan. Tapi bagaimana kalau mereka datang kepada Kristus, sebabnya karena apa? Di sini Saudara boleh lihat di dalam ayat yang ke-48, “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.” Saudara, apa yang mendorong orang datang kepada Kristus? Apakah karena mereka percaya? Betul karena mereka percaya, jadi ada keputusan iman di situ. Tetapi siapa orang yang percaya kepada Kristus? Ada kata yang penting di situ, “Yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal.”

Jadi, Paulus ngomong kaya gini bukan, “Orang-orang yang percaya kepada Kristus itu kemudian ditentukan oleh Allah untuk hidup yang kekal,” atau Paulus berkata bahwa, “orang-orang yang percaya kepada Kristus itu adalah orang-orang yang sebelumnya telah ditentukan Allah untuk hidup yang kekal”? Yang ke-2 yang benar kan? Karena kenapa mereka bisa percaya kepada Kristus? Karena Tuhan telah menentukan mereka sejak di dalam kekekalan untuk percaya kepada Kristus. Bukan karena iman mereka percaya kepada Kristus maka Tuhan kemudian menentukan mereka untuk percaya, menjadi orang yang mendapatkan hidup yang kekal. Karena ini adalah pengajaran dari Tuhan Yesus sendiri, kalau tidak ada seorang pun yang datang kepada Kristus kalau dia tidak ditarik atau diberikan Bapa terlebih dahulu kepada Yesus Kristus, Yohanes pasal 6.

Jadi, pada waktu kita melihat ada satu pertobatan tertentu, satu hal yang kita perlu pelajari, atau kita harus mengakui adalah keberhasilan di dalam pelayanan kita itu bukan karena kemampuan diri kita melayani dengan baik. Mungkin ada bagian itu, karena tentunya kita adalah orang-orang yang bertanggungjawab di dalam pelayanan, dan Tuhan menuntut itu seperti halnya ketika Yesus Kristus disalibkan Paulus berkata, “Ketika semua orang itu telah menggenapi apa yang dikehendaki Tuhan melalui diri mereka menyalibkan Kristus, maka Kristus dibangkitkan dari kematian.” Ada bagian tanggung jawab itu, kita jangan abaikan itu. Tetapi Saudara harus mengerti ketika kita melihat ada orang yang datang percaya kepada Kristus, Alkitab mengatakan itu semua bukan karena kemampuan Paulus yang memberitakan Injil kepada mereka, dan juga bukan semua orang akan datang kepada Kristus melalui pelayanan Paulus, tetapi hanya orang-orang yang dipilih oleh Allah, mereka yang akan datang kepada Kristus dan muncul sebagai orang yang percaya. Jadi kemuliaannya kepada siapa? Kepada Tuhan, bukan kepada hamba Tuhan, bukan kepada diri kita.

Kalau Saudara bisa bawa orang kepada gereja, nggak usah bangga. Tapi Saudara harus bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan menyatakan kebenaran itu kepada orang itu, dan Tuhan ingin menggunakan Saudara untuk bisa menyampaikan Injil kepada mereka, supaya orang yang dipilih oleh Tuhan itu dimunculkan. Kita nggak perlu bangga, “Oh kamu sudah bertobatkan berapa orang? Kamu berapa?” Lalu kita banding-bandingin berapa banyak. Mungkin kalau dalam pengertian giatnya pelayanan OK, “Kamu sudah melayani berapa giat sih untuk Tuhan?” Tapi kalau berpikir bahwa pertobatan seseorang itu adalah karena kita punya usaha dan kemampuan, Alkitab bilang bukan. Itu semua adalah kasih karunia Tuhan, bukan dari diri kita.

Itu sebabnya kalau Saudara baca khotbah dari Paulus di sini, sampai dari awal ada begitu banyak orang datang, lalu dia ditolak oleh orang-orang Yahudi, maka Saudara tidak pernah menemukan ada satu kalimat pun yang meninggikan Paulus. Tetapi ketika di akhir itu mereka bersukacita, dan pada waktu mereka bersukacita karena apa? Mereka bersukacita bukan karena Paulus nya, bukan karena mereka pengikut Paulus, tetapi mereka bersukacita karena kebenaran tentang Kristus itu, dan keselamatan yang dikabarkan oleh Kristus itu menjadi milik mereka. Dan sukacita itu adalah sesuatu yang tidak dibatasi oleh keadaan. Karena pada waktu mereka dikatakan bersukacita itu, mereka ada di dalam kondisi yang dianiaya oleh orang-orang Yahudi, mereka bersukacita. Tetapi bukan hanya bersukacita, mereka juga adalah orang yang penuh dengan Roh Kudus pada waktu itu, baik Paulus maupun orang-orang Kristen. Saya percaya itu yang membuat mereka punya, ini, kesaksian sangat efektif sekali untuk membuat orang datang mengenal atau mendengarkan firman Tuhan.

Saudara, sekali lagi saya, saya balik ke awal sebelum kita masuk ke dalam pemberitaan firman, kita perlu bangun budaya. Budaya itu adalah budaya Kristen yang Alkitabiah, bukan budaya dunia. Karena budaya dunia berbeda dari budaya Alkitab. Kalau Saudara punya budaya itu, lalu Saudara ada firman yang Saudara bagikan, Saudara beribadah di dalam gereja yang memberitakan firman Tuhan, mungkin nggak Tuhan tidak berkati? Saya percaya Tuhan akan berkati gereja-Nya, Tuhan akan pakai setiap kita untuk bagaimana membawa jiwa kepada Tuhan dan mempermuliakan nama Tuhan. Dan Saudara punya kehidupan pasti akan sungguh-sungguh menjadi satu kehidupan yang, yang membuat orang bisa melihat kepada kebenaran Kristus. Dan itu adalah sesuatu yang Tuhan panggil dari setiap orang Kristen.

Jadi, apa yang Saudara saksikan, apa yang orang lihat dari hidup kita? Apakah mereka melihat Kristus, atau mereka melihat anti-Kristus? Kalau mereka melihat Kristus, ada dua kemungkinan tetap. Pertama, hidup kita akan membawa orang, atau dipakai Tuhan untuk membawa orang mengenal Kristus. Atau yang kedua adalah hidup kita akan ditolak oleh orang-orang yang tidak suka kepada Kristus. Tetapi kalau hidup kita adalah menyatakan anti-Kristus, Saudara akan membawa orang justru menghujat Tuhan yang Saudara akui sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dan orang juga nggak akan percaya kepada Kristus. Jadi, mari kita sama-sama menggumulkan kembali, berita apa yang kita kabarkan di dalam hidup kita, betulkah hidup kita seturut dengan Kitab Suci atau tidak. Apa yang orang lain lihat dalam hidup kita, itu menjadi suatu kesaksian yang sangat indah, yang harusnya kita nyatakan bagi dunia ini. Mari kita berdoa.

Kami kembali berdoa, bersyukur Bapa untuk firman-Mu, untuk kebenaran-Mu. Kami berdoa, bersyukur untuk kesaksian hidup dari para Rasul, dan bagaimana mereka boleh menyatakan kebenaran-Mu, dan bagaimana Tuhan boleh memakai mereka dengan begitu luar biasa untuk menyampaikan firman Tuhan. Kiranya Engkau boleh menolong kami, Bapa, jika kami hidup, biarlah firman itu boleh menguasai hidup kami dengan satu kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Sehingga hidup kami boleh menjadi saksi-saksi yang efektif akan Injil Tuhan, yang boleh membawa kemuliaan bagi nama Tuhan, bukan bagi kemuliaan diri kami sendiri. Karena kami sadar, bahwa segala sesuatu yang merupakan keberhasilan di dalam pelayanan itu adalah sesuatu yang Tuhan sendiri kerjakan, dan dari Engkau, untuk Engkau, dan bagi Engkau saja. Karena itu Bapa, kami serahkan semuanya kembali ke dalam tangan-Mu, kami serahkan pemberitaan pagi ini kembali ke dalam tangan-Mu, kami serahkan setiap jiwa dari anak-anak Mu yang hadir di sini kembali ke dalam tangan-Mu. Kiranya Engkau boleh pimpin kehidupan kami, gereja-Mu ini, Engkau boleh terus sucikan, kuduskan, dan benarkan, sehingga hidup kami boleh sungguh-sungguh menyatakan Kristus yang kudus, dan suci, yang benar itu dan penuh dengan cinta kasih. Dalam nama Tuhan Yesus, yaitu Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup kami telah berdoa. Amin. (KS)

 

Transkrip khotbah belum diperiksa oleh Pengkhotbah