No More Tears
Why. 21:1-7
Pdt. Titus S. Ndoen
Bagian ini memberikan penghiburan kepada gereja abad pertama, maupun kita di abad 21 ini, bahkan untuk jemaat yang akan datang sebelum Yesus Kristus datang kembali. Dalam bagian ini Tuhan memberikan penghiburan kepada mereka dengan menjanjikan 5 hal berikut ini. Pertama, Langit dan Bumi yang baru. Why. 21:1-2, “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” Seringkali kita hanya berpikir satu arah yaitu bahwa kitalah yang berjalan menuju Zion, tetapi dalam teks ini dikatakan bahwa kota yang kudus itu yang turun secara aktif dari sorga. Langit dan bumi yang baru pasti jauh lebih baik dalam segala hal daripada langit dan bumi yang lama sebelum jatuh ke dalam dosa. Langit dan bumi yang adalah langit dan bumi yang sekarang diubah sedemikian oleh Allah yang mahakuasa sehingga bener-bener baru. Tuhan . Semua kerusakan dalam alam semesta ini akibat dosa akan lenyap.
Di langit dan bumi yang baru tidak ada laut. Laut merupakan gambaran kondisi bahaya dan pemisahan (Yohanes sendiri berada di sebuah pulau pada waktu itu!); Yohanes menggambarkan langit dan bumi sebagai kota suci (Why. 21:27), sebuah kota yang dipersiapkan (Yoh 14:1-6), dan kota yang cantik sama cantiknya dengan pengantin perempuan pada hari pemikahannya. Di langit baru dan bumi baru, Kitab Suci mengatakan, ada tujuh hal yang tidak ada lagi: tidak ada lagi laut (Why. 21:1), tidak ada lagi kematian (Why. 21:4), tidak ada lagi dukacita (Why. 21:4), tidak ada lagi tangisan (Why. 21:4), tidak ada lagi rasa sakit (Why. 21:4), tidak ada lagi kutukan (Why. 22:3), tidak ada lagi malam (Why. 22:5).
Kedua, Tuhan menjanjikan kelepasan. Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, sejak saat itu juga manusia bergumul dengan dosa, penderitaan dan kematian. Sudah begitu banyak airmata yang ditetaskan oleh semua umat manusia karena ketiga hal di atas (dosa penderitaan dan kematian). Ada penafsir yang coba mengkontraskan antara apa yang tertulis dan apa yang tertulis dalam Kitab Wahyu; pertama Kej. 1:1, langit dan bumi diciptakan, Why. 21:1 langit dan bumi yg baru. Kedua, Kej. 1:16 matahari diciptakan, Why. 21:23 matahari tidak diperlukan. Ketiga, Kej. 1:5 ada malam, Why. 22:5 tidak ada malam. Keempat, Kej. 1:10 laut diciptakan, Why. 21:1 tidak ada laut. Kelima, Kej. 3:14-17 kutuk diumumkan, Why. 22:3 tidak ada lagi kutuk. Keenam, Kej. 3:19 kematian masuk ke dalam sejarah, Why.21:4 tidak ada kematian. Ketujuh, Kej. 3:24 manusia dijauhkan dari pohon kehidupan, Why.22:14 manusia dikembalikan ke taman Firdaus. Kedelapan, Kej. 3:17 penderitaan dan kesakitan dimulai, Why. 21:4 tidak ada air mata dan kesakitan.
Sejarah umat manusia dimulai di sebuah Taman dan diakhiri sebuah Kota yang seperti Taman. Konsep kota dan taman yang dijadikan satu ini secara sadar atau tidak sadar diadopsi oleh IKN (Forest City).
Eksistensi pendeitaan manusia seringkali dipakai sebagai argumentasi oleh orang-orang ateis untuk menolak eksistensi Allah. Para ateis berargumentasi sebagai berikut; “Allah itu Maha baik dan Maha kuasa. Allah yang maha baik pasti tidak menyenangi adanya kejahatan dan penderitaan. Allah yang Maha kuasa pasti mampu menghilangkan segala kejahatan dan penderitaan. Kejahatan dan penderitaan ternyata ada. Karena itu Allah tidak maha baik atau tidak maha kuasa, atau pada hakekatnya Ia tidak ada.”
Kesalahan dari argumentasi di atas terletak pada kesimpulannya. Contoh argumenntasi di bawah ini bisa dipakai untuk menunjukkan kesalahan mereka; saya adalah orang yang benci pada tikus dan mampu membunuh tikus (punya senjata). Karena saya benci pada tikus maka jika ada tikus akan saya bunuh. Karena saya mampu mempunyai senjata membunuh tikus maka saya pasti akan membunuhnya. Tetapi di rumah saya ada tikus. Karena itu berarti saya tidak ada. Kesimpulam bahwa saya tidak ada, tidak bisa dibenarkan sama sekali secara fakta dan logika. Fakta adanya tikus di rumah saya, “berarti saya masih belum mau membunuh tikus itu sekarang”. Suatu saat tikus itu pasti akan saya bunuh.
Sama seperti ini, argumentasi tentang Allah seharusnya disimpulkan: berarti Allah masih belum mau melenyapkan kejahatan dan penderitaan saat ini. Suatu saat nanti, semua itu pasti akan dihilangkan. Mungkin ada yang menanyakan “jika Allah Maha baik, mengapa kejahatan dan penderitaan tidak dihilangkan sekarang saja?”. Jawabnya adalah Allah itu tidak hanya Maha baik tetapi juga Maha bijaksana, jika Ia memang tidak memusnahkan segala evil sekarang, maka Ia pasti punya tujuan dan rencana tentang hal itu.
Ketiga, Tuhan menjanjikan identitas baru sebagai Umat Allah. Why. 21:3, “Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” Kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan, dan Tuhan tinggal bersama kita merupakan penghiburan yang jauh lebih besar daripada indahnya langit dan bumi yang baru. Hal ini ditegaskan juga dalam Katekismus Heildeberg. Pertanyaan 1: “Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati?” Jawaban; “Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati (Rom. 14:7-8), bukan milikku (1 Kor. 6:19), melainkan milik Yesus Kristus, Juruselamatku yang setia (1 Kor. 3:23). Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya Dia telah melunasi seluruh utang dosaku (1 Ptr. 1:18- 19) dan melepaskan aku dari segala kuasa iblis (1 Yoh. 3:8b). Dia juga memelihara aku (Yoh. 6:39), sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak Bapa yang ada di sorga (Mat.10:30), bahkan segala sesuatu harus berguna untuk keselamatanku (Rom. 8:28). Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang Kudus, Dia memberiku kepastian mengenai hidup yang kekal (2 Kor. 1:22), dan menjadikan aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya (Rom. 8:14).” Karena kita milik-Nya maka dia berelasi dan berdiam di antara kita. Tuhan secara aktif juga mendatangi kita. Kerinduan Tuhan untuk bertemu dan tinggal dengan kita jauh lebih besar daripada kerinduan kita untuk bertemu dan besekutu dengan-Nya.
Keempat, Tuhan menjanjikan kepuasan. Why. 21:6, “Firman-Nya lagi kepadaku: ”Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.” Pada zaman itu air merupakan masalah besar. Ada penafsir yang mengatakan bahwa bahwa Yohanes bekerja di pertambangan Romawi, sehingga dia mengetahui artinya haus. Orang-orang kudus yang dianiaya dari seluruh zaman tentu akan dengan jelas mengenali janji yang sangat indah ini dari Tuhan. Air hidup yang cuma-cuma dan berlimpah-limpah untuk semua orang!
Manusia memang diciptakan dengan ‘kehausan’ untuk bersekutu dengan Tuhan. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, manusia berusaha mengisi jiwa yang kosong itu dengan berbagai hal, baik yang baik maupun yang buruk, Semuanya hanya memberikan kepuasan sementara, tetapi tidak pernah memberikan kepuasan yang sejati. Perkataan Bapa Agustinus perlu kita simpan di dalam otak dan hati kita: “Our heart is restless until it finds its rest in thee.” [Hati kami tidak akan tenang (gelisah) sampai ia menemukan ketenangannya di dalam Engkau]
Kelima, Tuhan menjanjikan kemenangan. “Barangsiapa menang” muncul beberapa kali dalam kitab Wahyu (Why. 2:7,11,17, 26; Why. 3:5,12, 21; Why. 12:11). Tuhan bukan hanya akan melepaskan kita daripada dosa, penderitaan, kematian dan Iblis, tetapi Dia juga berjanji memberikan kemengan kepada kita semua. Semua orang percaya sejati adalah pemenang (1 Yoh. 5:4-5), Janji ini bukan hanya untuk para rasul, tetapi untuk kita semua karena kita adalah anak-anak Allah, kita akan mewarisi segalanya. Paulus berkata dalam Rom. 8:37, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” Tuhan bukan hanya mengalahkan musuh-musuh kita, tetapi menjadikan musuh-musuh kita itu sebagai alat yang melayani kita. Oleh sebab itu dikatakan, ”….. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Rom. 8:28)
“Lihat, Aku menjadikan segala sesuatu baru.” Janji Tuhan pasti digenapi menurut kehendak-Nya, waktu-Nya dan cara-Nya. Pada waktu kita jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, mintalah hikmat dari Tuhan (Yak. 1:5) untuk mengetahui kehendak Tuhan sehingga kita bisa berdoa seturut kehendak-Nya. Kita sering mendengar istilah ‘already’ but ‘not yet’, sudah tapi belum. Kita perlu hikmat Tuhan untuk bisa membedakan hal-hal mana yang mungkin digenapi sekarang ini dan hal-hal apa yang akan digenapi pada saat Kristus datang ke dua kali.
Setiap kali jiwa kita berteriak kepada Tuhan, “Berapa lama lagi Tuhan? Jawablah dengan janji Tuhan ini: Langit dan bumi yang baru, kelepasan dari dosa, penderitaan dan kematian, Identitas yang baru, kepuasan sejati, dan kemenangan atas dosa, penderitaan, kematian dan juga atas Iblis. (HS)